Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Drama

Laknat

10 Februari 2016   20:14 Diperbarui: 10 Februari 2016   20:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEKETIKA TERDENGAR SUARA TEMBANG.

 

TEMBANG   :         Beden kuleh geduen tana, deri panjenengan, kaangguy erabedih, kaangguy kelakoan seh sae, tapeh panekah bennyak oreng gileh, benyyak orang kelengger, bennyak oreng nyareh pangerannah, bennyak orang kengeng apanggi, bennyak oreng kelengger, karenah lok koat bedeh neng dunnyah, lantaran kala sarengepon hewe nafsunnah.           (Aku memiliki tanah, dari engkau, untuk di rawat, untuk melakukan hal yang baik,  akan tetapi kenyataannya banyak orang gila, banyak orang gila, banyak orang mau bertemu Tuhannya, banyak orang gila, karena tak kuat berada di muka bumi ini, karena kalah dengan hawa nafsunya).

 

16

PANGGUNG BERUBAH, CAHAYA BERUBAH. BEBERAPA ORANG KEMBALI BERLARIAN, SALING MENJERIT, ADA YANG TERJEPIT DAN TERHIMPIT, ADA YANG MENGHIMPIT, ADA YANG SAKIT,  ADA YANG MENYIKSA, ADA YANG DI SIKSA, ADA YANG DI CAMBUK, ADA YANG MENCAMBUK, SUARA LETUSAN PISTOL BERDENGUNG DI MANA-MANA, PANGGUNG BERUBAH MENJADI MEDAN PERTEMPURAN, PANGGUNG BERUBAH MENJADI ARENA KEBIADABAN, SEMUA DI TELANJANGI, SEGALA BENTUK HAK-HAK YANG MEREKA MILIKI, SESEORANG MUNCUL DENGAN GAGAH PERKASA, MENARI DI ANTARA MEREKA, SEPERTI SEBUAH PESTA, SEPERTI SEBUAH UPACARA KESUBURAN, SEPERTI SEBUAH PERMAINAN, IA MENYAMBUT DENGAN GEMBIRA, SUARA KENDANG BATANGAN/CIBLON DAN SRONEN BERBUNYI MENGHIASI RUANG PANGGUNG.

SESEORANG: (TERTAWA BERBAHAK-BAHAK) Belum cukup dengan peringatan yang kuberi? Belum cukup dengan siksaan yang kuberi? Belum cukup dengan bencana yang kuberi? Belum cukup dengan malapetaka yang kuberi? Belum cukup dengan tanda-tanda yang kuberi? Kalau memang belum cukup, lalu apa yang kau tunggu semua? Lalu apa yang kau nanti? Tak ada seorangpun yang mampu melawanku, tak ada seorangpun yang mampu mengalahkanku, aku memiliki ribuan pemburu yang akan berterbangan mencengkerammu, aku punya ribuan pemburu yang akan meledakkan semua tubuhmu, aku punya ribuan pemburu yang mampu berbuat lebih kejam dari ini, kau harus memahami ini semua. Dan kau tahu, yang kau tandatangani itu sebuah surat perjanjian kalau tanah itu sudah di jual kepadaku. (TERTAWA BERBAHAK-BAHAK).

 

17

SUASANA MENJADI PANIK, TAKUT, KEMATIAN SEPERTI MENDEKAT, LEDAKAN DAN TEMBAKAN SEPERTI MENDEKAT.

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun