Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Pertemuan

2 April 2017   16:18 Diperbarui: 4 April 2017   21:30 2205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘’Aku mau tetap di sini bersamamu Mira.’’

Mira memiringkan kepalanya, melihat pada lampu yang terang, ‘’bolehkah Shelly tinggal di sini?’’

Sinar lampau kini semakin terang dan warna warni cahaya pun bermunculan. Dari pintu awan-awan yang lembut bermunculan malaikat-malaikat berjubah keemasan bermanik berlian.

Terdengar suara yang lembut dan berwibawa, yang memutuskan bahwa Shelly boleh tinggal untuk selamanya bersama Mira.

Tak kuasa air mata bahagia Mira jatuh membasahi pipi Shelly. Dipeluknya Shelly, seakan-akan Mira takut kehilangan lagi. 

‘’Aku, mama mu Shelly.’’

‘’Mama, …’’ lirih suara Shelly terdengar. ‘’Kita jangan terpisah lagi ya Ma.’’

Mira mengedipkan mata sambil tersenyum dan mencium pipi Shelly berulang-ulang. Bunga matahari serentak menari dan menyanyi, paduan suara yang menakjubkan. Di salah satu tangkai pohon Akasia, Semi parkit ikutan bernyanyi sambil mengepakkan sayapnya yang kecil. Mira dan Shelly menyaksikan pertunjukkan ini dengan senyum dan pandangan mata bahagia.

--

Usaha untuk mengembalikan Shelly melalui defibrilator tak berhasil. Jos dan Martha dengan kesedihan yang dalam dan berat hati harus melepaskan kepergian Shelly. Sudah untuk kedua kalinya Shelly menjalani cangkok ginjal. Operasi yang kedua ini rupanya berkendala bagi kestabilan darah Shelly. Satu kali pernah Shelly mengalami keracunan darah. Rupanya, Shelly menyandang juga diagnosis yang sama seperti mamanya, Mira, yaitu gagal ginjal.

Dua hari setelah Shelly meninggal dunia, Semi parkit pun ikut-ikutan mati. Pikir Martha, mungkin Semi sangat sedih ditinggal pergi oleh Shelly. Tanpa sebab Semi di dapatkan tergeletak kaku di dalam sarangnya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun