Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Ramadan: Wajah-wajah Tak Riang di Malam Lebaran

19 April 2023   16:14 Diperbarui: 19 April 2023   19:35 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit Malam/foto:  pixabay.com

Abah merengkuh tubuhku juga tubuh Rangga ke dalam pelukannya. "Kalian adalah saudara!"

Dari Abah, aku jadi tahu. Ayah Rangga tak lagi pernah pulang, sejak Tsunami melanda Jepang. Dan, ibunya menemui ajal beserta adiknya, saat wabah corona melanda.

Aku pun pergi meninggalkan Mang Amin. Pulang ke masjid. Tapi Rangga tak kunjung pulang hingga waktu salat subuh datang.

Aku hanya bisa mengingat, tiba-tiba Abah datang dan langsung memelukku. Sayup kudengar Mang Amin berteriak-teriak pada semua orang yang datang ke masjid.

"Rangga mati. Jadi korban tabrak lari!"

Akupun sempat melihat wajah Bu Ratih yang berlinang air mata. Kemudian gelap!

***

Gema takbir berkumandang. Masjid dipenuhi jamaah yang dipimpin Abah, menggemakan takbiran.

Kusaksikan wajah-wajah tak riang di malam lebaran. Sebab, Rangga tidak akan pernah lagi pulang ke masjid.

Curup, 19.04.2023
Zaldy Chan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun