Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Ramadan: Wajah-wajah Tak Riang di Malam Lebaran

19 April 2023   16:14 Diperbarui: 19 April 2023   19:35 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit Malam/foto:  pixabay.com

Abah menyerahkan satu amplop putih, serta satu kantong kresek berwarna hitam. Saat aku ingin berpamitan pulang. "Dan ini untuk Rangga."

"Terima kasih, Bah. Tapi Rangga sejak zuhur tadi tidak..."
"Iya. Aku tahu."

Abah tersenyum sambil menepuk bahuku pelan. Aku merasa, Abah merahasiakan sesuatu padaku.

***

Aku terburu-buru mengunci pintu masjid. Sampai selesai salat Tarawih, Rangga belum juga pulang. Dan memutuskan pergi ke tempat Mang Amin biasa berjualan mi ayam.

Hanya ada Mang Amin yang tampak bersiap mendorong gerobak untuk pulang. Tapi Rangga tak ada.

"Siang tadi, Rangga ke rumah Mamang. Mohon izin malam ini tak bisa bantu Mamang."
"Sejak siang?"
"Iya."
"Kira-kira Rangga ke mana, Mang?"

Mang Amin tak menjawab pertanyaanku. Wajah lelahnya menatapku.

"Mungkin dia keliling!"
"Bisa jadi. Tapi..."
"Udah. Tunggu aja di Masjid!"

Ini baru pertama kali terjadi. Sejak Abah ke tiba-tiba datang ke masjid, dan memperkenalkan Rangga padaku. Dua tahun lalu.

"Namanya Rangga. Dia juga sepertimu. Selain tinggal bersama di Masjid, Rangga juga akan satu sekolah denganmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun