"Apa kamu berada pada posisi yang tepat?" tanyaku.
"Benar, Mr. President. Kami sedang berada di lokasi seperti yang Anda tunjukkan. Hujan deras menerpa kawasan ini, dan lalu lintas lumayan padat.. "
"Tadi sudah ke rumahnya?"
"Sudah, Mr. President. Tapi rumahnya kosong.."
Aduuh. Aku semakin tidak fokus.
**
Hari telah berganti, dan semalaman aku tak bisa tidur hanya karena aku menelepon Natalia berkali-kali, dan tak ada nada sambung lagi di sana. Mungkin ia telah mematikan ponselnya sejak tahu bahwa tak ada kabar dariku.
Aku menanti di belakang istana kepresidenan ketika kulihat pengawalku telah menjemputnya. Mukanya muram sekali, persis besi panas yang mulai mendingin. Pasti ia tak akan menjawabku meski kuucapkan selamat pagi berkali-kali.
"Aku telah menghubungimu, dan tak ada jawaban.."
"Benar.. semua orang bisa lupa. Aku lupa membawa ponselku.."
"Dan aku telah menyuruh paspampres menjemputmu.."