Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 59 – “Berjiwa Besar”

9 Februari 2010   00:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:01 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan malam itu aku sudah bersiap. Aku akan menyusul Natalia. Tapi, Ontoseno malah menghadap kepadaku.

"Orang-orang dari partai akan datang karena mereka tahu bahwa tidak ada agenda di malam ini, Mr. President." kata Ontoseno serius.

"Waduuh.. aku sudah ada janji dengan seseorang, Pak Ontoseno.." jawabku.

"Memang itu yang bisa saya laporkan. Ini penting, kata mereka. Ada pansus di parlemen yang memang harus segera dilunakkan. Ini jauh lebih penting, Mr. President.."

Dahiku mengkerut. Ini memang lebih penting dari semuanya. Tapi bagiku, janji kepada seorang wanita adalah nomor satu. Asem kecut!!

**

Aku segera menghubungi Natalia. Ada nada sambung, tapi tak segera diangkat. Ada apa, ya?

Aku memanggil Jemangin.

"Tolong hubungi Natalia di telepon rumahnya, Pak Jemangin. Ada sesuatu yang penting.." perintahku.

"Baik, Pak Presiden.." jawab Jemangin patuh.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun