**
Bukannya aku tak mau datang. Bukannya aku tak mendukung acara sunatan itu. Aku hanya trauma. Trauma terhadap masa ketika aku disunat. Aku tak ingin melihat para dokter menenteng alat potong burung dengan gaya dan jurus ala Jet Lee.. berperang melawan anak-anak kecil hingga mereka memenangkannya. Berhasil memotong ujung dari burung. Dan bahkan menjahit burung seenak mereka sendiri, dan para orang tua menjadi bangga dan memberi tepuk tangan, dan melirik-lirik saku baju anak-anak itu yang dipenuhi angpao.
**
"Dengan ini.. saya buka secara resmi.. acara sunatan masal.. semoga.. kalian.. anak-anakku.. menjadi generasi muda harapan bangsa..!" kataku disambut riuh rendah tepuk tangan dari anak-anak itu.
**
Seterusnya, wartawan mencegatku, dan menanyakan apa saja.
"Kalau boleh saya tahu, dulu Mr. President sunat umur berapa?" teriak salah satu dari mereka.
"Dulu.. ke dukun sunat apa ke dokter, Mr. President?"
"Bagaimana nasib potongan..?"
"Sembuhnya berapa hari..?"
"Angpaonya dapat berapa..?"