Mohon tunggu...
Yuvita Rahayu
Yuvita Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pembelajaran Model Berbasis Kontekstual

31 Mei 2024   11:05 Diperbarui: 31 Mei 2024   11:12 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siswa harus memahami dan merasakan pembelajaran kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mempelajari hal-hal baru sendiri ataupun guru tidak memberikan pengetahuan baru kepada mereka. Pada dasarnya pembelajaran kontekstual terdiri dari tujuh komponen penting, antara lain:

1.Kontrukstivisme (constructivism)

Konstruktivisme adalah mendorong cara berpikir siswa tentang belajar yang lebih berarti melalui bekerja dengan mandiri, menemukan sendiri, dan mengeksposisi wawasan serta keterampilannya yang baru. Menurut Sadirman, teori ini merupakan pondasi berpikir bagi pendekatan kontekstual (CTL). Pengetahuan riil siswa adalah sesuatu yang mereka buat atau temukan sendiri. Oleh karena itu, pengetahuan siswa tidak terdiri dari kumpulan ide, fakta, atau aturan yang diingat. Sebaliknya, pengetahuan harus dikontruksi oleh siswa dan kemudian diberi makna melalui pengalaman hidup mereka sendiri.

2.Menemukan (inquiry)

Salah satu komponen utama pembelajaran berbasis kontekstual adalah penemuan atau inkuiri. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa siswa seharusnya memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuan mandiri, bukan menghafal. Siswa menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk belajar sebagai hasil dari proses metodis yang berpindah dari penemuan ke pengetahuan.

3.Bertanya (questioning)

Bertanya adalah proses dimana seluruh partisipan dalam lingkungan belajar terlibat dalam percakapan interaktif untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Dengan demikian, lingkungan kelas menjadi lebih hidup dan dapat mendorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih menyeluruh. Siswa mungkin didorong untuk tidak terus-menerus menerima ide, pendapat, atau teori dari orang lain dalam bentuk yang kasar dengan mengajukan pertanyaan. Bahkan seseorang yang memiliki informasi dasar pun memulai dengan bertanya. Taktik yang paling penting dalam pembelajaran berbasis kontekstual adalah mengajukan pertanyaan. Ini bermanfaat untuk:

1)Menemukan informasi.

2)Menguji pemahaman siswa.

3)Menghasilkan jawaban dari siswa.

4)Menyadari betapa penasarannya seorang siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun