Sudah banyak sekali penelitian -- penelitian yang dilakukan di berbagai negara serta dukungan -- dukungan teoritik oleh para saintis sosial yang merujuk kepada sebuah kesimpulan, yaitu korupsi ini memiliki pengaruh yang negatif terhadap rasa keadilan sosial dan kesetaraan sosial. Korupsi ini menyebabkan pelebaran jarak yang jauh antar kelas sosial. Sehingga muncul perbedaan yang tajam antar kelompok -- kelompok sosial dan individu seperti hal nya dari segi pendapatan, kekuasaan, prestis, dan hal -- hal lainnya.
Korupsi ini juga memiliki dampak negatif terhadap nilai -- nilai atau standar moral yang tertanam dalam masyarakat serta interlektual masyarakat. nilai -- nilai kemulyaan akan hilang. Apabila korupsi sudah meralela dalam masyarakat, ia akan menciptakan sikap -- sikap keegoisan, ketamakan, sifat sinis didalam masyarakat. Setiap orang atau individu akan menempakatkan kepentingan dirinya diatas segala -- galanya, dan hanya akan peduli semata -- mata tentang dirinya saja. Apabila kondisi masyarakat sudah terlanjur menjadi seperti ini, tidak akan ada lagi keinginan masyarakat untuk berbuat baik sehingga perkembangan masyarakat akan menjadi turun, bahkan mungkin hilang.
- Bahaya Dari Korupsi Terhadap Pihak Generasi Muda
Bayangkan saja, betapa suram jadinya bangsa ini nanti, apabila generasi muda kita sudah terbiasa dengan yang namanya korupsi. Ini merupakan salah satu efek jangka panjang yang paling berbahaya dari korupsi. Masyarakat yang sudah terbiasa dengan korupsi, anak -- anak mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki sifat tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Mereka akan menganggap korupsi adalah hal yang sudah lumrah bahkan budaya. Maka dari itu, pentingnya menanamkan pikiran bahwa korupsi itu adalah hal yang tidak baik kepada anak -- anak kita, dimulai dari instansi yang pertama kali mereka kenal, yaitu keluarga.
- Bahaya Dari Korupsi Terhadap Pihak Politik
Apa yang akan terjadi, apabila pemimpin yang diutus untuk memimpin sebuah masyarakat, ternyata meraih kekuasaan tersebut dengan hal yang kita sebut korupsi? Tentu saja masyarakat tidak akan menganggap mereka, dan mereka akan terlihat tidak becus di mata publik. Masyarakat yang kecewa akan pemimpinnya, akan menjadi tidak patuh atau bahkan memberontak terhadap otoritas mereka. Praktik dari korupsi yang terjadi di bidang politik, contohnya seperti pemilu yang curang, akan merusak demokrasi. Ini dikarenakan, biasanya pemimpin yang meraih kekuasaan nya dengan korupsi, untuk mempertahankan kepemimpinannya, ia akan menjadi pemimpin yang otoriter atau bahkan menyebarkan kembali korupsi itu menjadi luas lagi di masyarakat.
Korupsi yang terjadi di dalam politik akan menyebabkan terjadinya pertengkaran dan pertentangan antara anggota politik dengan masyarakat. Sehingga akan menyebabkan ketidakstabilan politik dan sosial. Bukannya tidak mungkin, bahwa hal ini akan berujung pada kejatuhan kekuasaan yang tidak terhormat.
- Bahaya Dari Korupsi Terhadap Ekonomi Bangsa
Tak dapat dipungkiri, bahwa korupsi merusak segala hal yang disentuh olehnya, tak luput juga dengan ekonomi suatu bangsa. Bayangkan saja, apabila ada suatu proyek bangsa yang berhubungan dengan ekonomi, namun hal tersebut dilakukan dengan adanya praktek korupsi, seperti penyuapan, nepotisme, atau penggelapan dana dalam pelaksanaannya, maka sudah dapat dipastikan bila hasil dari proyek tersebut akan tidak maksimal atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini akan berdampak menurunkan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Sehingga masyarakat yang ada di dalam nya akan menjadi sengsara.
- Bahaya Dari Korupsi Terhadap Birokrasi
Sebuah birokrasi memiliki prinsip dasar yaitu rasional, efisien, serta berkualitas. Namun, apabila korupsi sudah menjangkiti birokrasi, dalam segala macam bentuknya, sudah dapat dipastikan prinsip -- prinsip yang mendasari birokrasi tersebut tidak akan terlaksana, bahkan menjadi hilang.
Ini akan berdampak kepada kekecewaan publik dan menyebabkan keresahan dan ketidaksetaraan sosial. Karena yang mendapatkan pelayanan dari birokrasi ini hanya orang -- orang yang bersedia dan mampu membayar lebih atau menyuap, yang notabene nya orang -- orang ini adalah orang -- orang yang berpunya. Jika hal ini sudah berlangsung panjang, maka akan menyebabkan kemarahan publik yang berujung pada penurunan paksa para birokrat.
Hambatan -- Hambatan Dalam Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi
Tentu saja dalam melakukan pemberantasan korupsi bukanlah suatu hal yang mudah. Ini dibuktikan dengan tetap munculnya korupsi, baik di masyarakat atau di bidang pemerintahan, meskipun sudah dilakukan berbagai upaya untuk memberantasnya. Hambatan -- hambatan dalam pemberantasan korupsi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi berikut:
- Hambatan Struktural
Hambatan struktural ini maksudnya adalah hambatan -- hambatan yang berasal dari praktik -- praktik penyelenggaraan negara serta pemerintahan yang membuat penanganan tindak pidana korupsi tidak berjalan dengan semestinya. Contoh dari hambatan struktural ini ialah, pengajuan dana yang tidak semestinya dan berlebihan, yang dilakukan oleh instansi sektoral atau institusional, dan mereka berusaha menutup -- nutupi penyimpangan tersebut di sektor dan instansi yang memiliki keterkaitan.
- Hambatan Kultural