Sebagai pedoman baku, EYD tidak hanya mempengaruhi cara menulis, tetapi juga mencerminkan tata bahasa yang sesuai dengan kaidah yang diakui secara nasional.
Pemahaman terhadap EYD sangat penting khususnya bagi mahasiswa, yang sering kali berperan sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Mahasiswa, sebagai calon intelektual dan profesional, diharapkan mampu memanfaatkan EYD dengan baik dalam karya tulis ilmiah, komunikasi tertulis, serta interaksi akademik lainnya. Dalam konteks literasi bahasa, penguasaan terhadap kaidah penulisan yang tepat tidak hanya berfungsi untuk memudahkan pemahaman, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas tulisan mereka dalam berbagai bentuk komunikasi. Penulisan yang tepat, baik secara ortografis maupun gramatikal, mencerminkan kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa dengan efektif dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Pentingnya pemahaman terhadap Ejaan yang Disempurnakan (EYD) untuk meningkatkan literasi bahasa pada mahasiswa dapat dijelaskan melalui berbagai perspektif teoretis yang berkaitan dengan penguasaan bahasa, pendidikan bahasa, dan literasi akademik. Pemahaman yang mendalam terhadap aturan ejaan yang baku tidak hanya memperkuat kemampuan menulis mahasiswa, tetapi juga berperan penting dalam pembentukan keterampilan komunikasi yang efektif, yang sangat dibutuhkan dalam dunia akademik dan profesional. Dalam kajian ini, terdapat beberapa teori yang relevan untuk mendalami hubungan antara pemahaman EYD dan peningkatan literasi bahasa mahasiswa.
Dalam hal ini, ejaan bukan hanya dianggap sebagai aturan teknis, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Chaer (2012), penggunaan ejaan yang tepat merupakan aspek penting dalam pembelajaran bahasa, karena secara signifikan memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi secara tertulis, penguasaan EYD yang kurang memadai dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi tertulis, yang pada gilirannya dapat menghambat kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan gagasan dan ide secara jelas dan efektif.
Selain itu, perkembangan teknologi dan kemudahan akses terhadap berbagai platform digital semakin menambah tantangan dalam pemahaman dan penerapan EYD. Mahasiswa, yang merupakan generasi yang sangat terbiasa dengan penggunaan teknologi, harus dapat menjaga konsistensi penggunaan ejaan yang benar meskipun mereka sering kali dihadapkan dengan berbagai media yang memperbolehkan penggunaan bahasa yang lebih bebas. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang EYD akan sangat berperan dalam menjaga kualitas literasi bahasa Indonesia, baik dalam konteks akademik maupun non-akademik.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan komunikasi yang jelas dan efisien, pemahaman terhadap EYD di kalangan mahasiswa perlu diprioritaskan. Berbagai upaya pendidikan dan pembelajaran bahasa yang mengintegrasikan pengajaran EYD diharapkan dapat menciptakan lingkungan akademik yang lebih berkualitas. Sebagai contoh, berdasarkan penelitian oleh Mulyana (2014), literasi bahasa yang kuat dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis dan berkomunikasi secara profesional. Lebih jauh lagi, hal ini turut berperan dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang sangat dibutuhkan dalam dunia akademik dan dunia kerja.
Dengan demikian, pemahaman terhadap EYD menjadi sangat krusial dalam meningkatkan literasi bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai pentingnya pemahaman EYD bagi mahasiswa dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi bahasa mereka, serta bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi terhadap perkembangan intelektual dan profesional mahasiswa di masa depan.
METODE
Penelitian untuk projek ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan hubungannya dengan tingkat literasi bahasa mahasiswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dirancang untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiwa terhadap EYD serta tingkat literasi bahasa mahasiswa.Â
Subjek penelitian ini adalah 20 mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas Andalas. Pemilihan mahasiswa dilakukan secara acak agar dapat mewakili berbagai latar belakang akademik. para peserta adalah mahasiswa aktif yang telah menyelesaikan mata kuliah Bahasa Indonesia, sehingga diharapkan memiliki dasar pengetahuan terkait EYD.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang menggunakan skala likert dengan rentang nilai 1 sampai 5, di mana 1 menunjukkan tingkat yang sangat sangat tinggi dan 5 menunjukkan tingkat yang sangat rendah. Kuesioner ini dibagikan melalui media sosial WhatsApp kepada para responden, metode ini dipilih untuk mempermudah ditribusi kuesioner dan memastikan responden dapat menjawab dengan fleksibel.Â