25. Singkong (Manihot esculenta Crantz)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun singkong sebagai obat batuk. Meilawaty (2013) menyatakan daun singkong memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Konsumsi vitamin C sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan luka dan dapat menurunkan jumlah neutrofil.
26. Sirap-rap (Phyllanthus urinaria L.)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun meniran sebagai obat batuk dan obat demam. Ason dkk. (2018) pada penelitiannya menyatakan tanaman meniran dapat mengobati berbagai penyakit, seperti radang ginjal, susah kencing yang disertai sakit perut atau sakit pinggang, batu ginjal, disentri, hepatitis, rabun senja, bisul di kelopak mata, rematik, dan epilepsi.Â
27. Sirih (Piper betle L.)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun sirih sebagai obat sakit perut, luka, sakit kepala, dan gatal-gatal. Ningtias dkk. (2014) pada penelitiannya menyatakan daun sirih bermanfaat untuk mengobati asam urat, ambeien, batuk rejan, disentri, jantung, keputihan, masuk angin, memperlancar darah, nyeri otot dan persendian, panas dalam, dan stroke.
28. Sirsak (Annona muricata L.)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun sirsak sebagai obat sakit gula dan kolesterol. Hussaana dkk. (2015) pada penelitiannya menyatakan daun sirsak telah digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan kanker. Zat aktif pada daun sirsak diantaranya alkaloid dan acetogenin.
29. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan rimpang temulawak sebagai obat sakit perut. Dewi dkk. (2017) pada penelitiannya menyatakan temulawakbermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, menjaga ketahanan tubuh, mengobati penyakit ginjal, dan mengobati gatal-gatal atau eksem.
30. Terbangun (Coleus amboinicus Lour)Â