Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun gandarusa sebagai obat demam. Ason dkk. (2018) pada penelitiannya menyatakan daun gandarusa dapat dimanfaatkan sebagai obat rematik, patah tulang, sakit kepala, memar, keseleo, mual, dan haid tidak teratur.
3. Bulung Besan (Eurycoma longifolia Jack)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan akar pasak bumi sebagai obat sakit perut dan darah tinggi. Silalahi dan Nisyawati (2015) pada penelitiannya menyatakan pasak bumi dimanfaatkan sebagai obat demam, malaria, sakit perut, dan penambah stamina. Bagian utama dari pasak bumi yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, biji, dan akar.
4. Gagatan Harimau (Vitis gracilis BL)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun gagatan harimau sebagai obat sakit perut dan penambah tenaga. Siregar (2018) pada penelitiannya menyatakan daun gagatan harimau dimanfaatkan untuk penambah tenaga, obat sakit perut, malaria, mengganjal rasa lapar, dan diabetes.
5. Galinggang (Cassia alata L.)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun ketepeng cina sebagai obat gatal-gatal. Anwar (2015) pada penelitiannya menyatakan daun ketepeng cina bermanfaat sebagai obat antifungi secara tradisional. Hal ini dikarenakan kandungan bioaktif yang bersifat sebagai antifungi. Kandungan dari daunketepeng cina yang berfungsi sebagai antifungi ialah antrakuinon yang bekerja dengan cara menghambat proses pemanjangan hifa jamur.
6. Galunggung (Blumea balsamifera L.)Â
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun sembung sebagai obat gula. Rahardjo (2016) pada penelitiannya menyatakan bagian tanaman sembung yang paling sering digunakan untuk pengobatan adalah daun. Sembung digunakan untuk pengobatan rematik, nyeri haid, influenza, kembung, sakit tulang, diare, sariawan, asma, kolera, sakit perut, tidak nafsu makan, nyeri dada, penyakit jantung, demam, bronkhitis, dan epitaksis. Masyarakat biasa menggunakan daun sembung untuk obat dengan cara memotong daun kecil-kecil, rebus sampai tersisa sebagian, lalu meminumnya.
7. Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Masyarakat Desa Bingkawan memanfaatkan daun jambu biji sebagai obat sakit perut (diare). Nuryani dkk. (2017) pada penelitiannya menyatakan daun jambu biji telah banyak dimanfaatkan untuk obat diare, mencret, dan sakit kembung. Kandungan daun jambu biji adalah senyawa tanin 9-12%, minyak atsiri, minyak lemak dan asam malat.