Mohon tunggu...
yundari
yundari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa tadris biologi 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Hadits Pra kodifikasi, Periode Rasul, Sahabat, dan Tabi'in

27 Maret 2022   22:01 Diperbarui: 27 Maret 2022   22:04 26975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2) Penyelamatan orang islam yang dihukum oleh orang kafir

3) Dilarangnya untuk menerapkan hukum qisas bagi orang islam yang membunuh orang kafir.Pada masa ini para sahabat masih lebih mengutamakan pemeliharaan dan penyebaran Al-Qur'an, maka periwayatan hadits pun belum begitu berkembang, bahkan para sahabat berupaya menghambat periwayatan hadis tersebut. Oleh sebab itu, pada masa ini dianggap sebagai masa yang membuktikan adanya penetapan dan memperketat periwayatan (at-tsabut wa al-iqlal ar-riwayah).

 a) Menjaga Amanah Rasulullah SAW.
Para sahabat merupakan generasi pertama yang mendapatkan amanah langsung dari Rasulullah SAW, di era menjelang penghujung kerasulannya,beliau berpesan terhadap para sahabatnya supaya berpedoman atau berpegang teguh terhadap  Al-Qur'an dan hadits dan mengajarkannya kepada orang lain.

b) Periwayatan Hadits dengan lafaz dan makna

Sikap ketelitian yang secara ketat ditunjukkan oleh para sahabat dalam batas periwayatan Hadits serta kebenaran isi matannya, khususnya yang memiliki kaitan dengan kepentingan hidup masyarakat dalam kesehariannya, seperti halnya dalam persoalan ibadah dan ber muamalah. Terdapat dua cara para sahabat dalam meriwayatkan  hadits dari Rasulullah SAW. Pertama, dengan cara periwayatan lafzi danperiwayatan maknawi. Yaitu sebagai berikut:

   1. Periwayatan Lafzhi, Merupakan periwayatan hadits yang matannya atau redaksinya sama seperti yang diwurudkan oleh Rasul SAW. Dan berlaku bagi mereka yang benar-benar hafal terhadap sabdanya. Sebagian besar para sahabat dalam menempuh periwayatan menggunakan cara ini. Mereka berupaya periwayatan hadits sesuai dengan redaksi dari Rasul SAW. Dan seluruh para sahabat sebenarnya menginginkan supaya periwayatan itu secara lafzi bukan secara maknawi.

   2. Periwayatan maknawi, Merupakan periwayatan Hadits yang matannya tidak akurat dengan apa yang didengarkan dari Rasulullah SAW. Serta periwayatannya diperbolehkan apabila dalam keadaan darurat dikarenakan hafalannya kurang sesuai. Namun isi beserta maknanya tetap terpelihara secara utuh, tidak ada perubahan sedikit pun dengan apa yang sampaikannya. Akan tetapi para sahabat tetap melakukannya dengan sangat teliti.

c) Ketelitian para sahabat dalam meriwayatkan dan menerima hadits

Setelah Rasulullullah SAW wafat, perhatian para sahabat di masa ini lebih-lebih terfokus pada usaha dalam menyebarkan dan memelihara al-qur'an. Al-qur'an yang dihafalkan oleh ribuan para penghafal secara sistematis dan telah dituliskan dalam berbagai shuhuf oleh para penulisnya (untuk kepentingan nabi SAW. Sendiri maupun untuk kepentingan masing-masing) yang menjadi keutamaan untuk menyebarluaskan ke berbagai penjuru wilayah islam serta ke seluruh lapisan masyarakat.

3.Hadits pada masa Tabi'in

Periwayatan yang di laksanakan di masa tabi'in ini tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya yaitu pada zaman para sahabat. Karena mereka mengikuti jejak para sahabat yang cukup teliti dalam meriwayatkan Hadits, akan tetapi beban yang mereka hadapi tidak begitu berat jika dibandingkan dengan para sahabat. Di masa ini, Al-Qur'an telah dikumpulkan dalam bentuk mushaf, sehingga tidak perlu di khawatirkan lagi oleh mereka. Selain itu, di masa akhir khulafa' ar-rasyidin di masa khalifah Utsman bin Affan, para sahabat ahli Hadits sebelumnya sudah menyebar ke berbagai penjuru wilayah kekuasaan islam. Hal inilah yang mempermudah bagi para tabi'in untuk bisa mempelajari Hadits-Hadits dari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun