Ketiga, menggunakan metode ceramah atau pidato di tempat terbuka, seperti peristiwa haji wada' dan fathul mekkah. Keempat, lewat perbuatan langsung yang disaksikan oleh para sahabat (jalan musyahadah), yang berkaitan dengan praktik-praktik ibadah dan muamalah.
Tujuan Rasul dalam menuturkan hadis pada para sahabat diantaranya adalah pertama, beliau bermaksud menerangkan kandungan dari ayat-ayat yang di wahyukan oleh allah swt. Kepadanya dengan waktu yang cukup lama. Kedua, beliau bermaksud menerangkan kepastian hukum sebuah peristiwa yang di alaminya sendiri. Ketiga, beliau bermaksud menerangkan kepastian hukum tentang suatu kejadian yang ada pada sahabat yang ditanyakan kepadanya. Keempat,beliau bermaksud menerangkan kepastian hukum yang terjadi pada masyarakat yang dilihat oleh sahabat. Kelima, beliau bermaksud menegaskan akidah yang merupakan tradisi itu tidak sejalan dengan ajarannya.
b. Perbedaan para sahabat dalam menerima dan menguasai hadits dari Rasulullah SAW.
Antara satu sahabat dengan para sahabat yang lainnya dalam penerimaan dan penguasaan hadits bebeda-beda. Ada yang memperoleh lebih banyak ,sedang dan bahkan sedikit. Dikarenakan ada kaitannya dengan bermacam-macam teknik dan tempat-tempat yang di laksanakan serta tergantung kepada hal berikut ini diantaranya:pertama, perbedaan antara mereka dengan Rasulullah Saw, pada saat bersama beliau, Karena tidak semua para sahabat selalu bersama dengan beliau dan bahkan ada yang hanya sekali-kali.
Terdapat beberapa para sahabat yang termasuk banyak menerima hadits dari Rasulullah SAW, dengan beberapa faktor. Diantara mereka antara lain sebagai berikut:
 1) Para sahabat yang termasuk kelompok as-sabiqunal awwalun (orang-orang yang pertama kali memeluk islam), seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas'ud. Mereka banyak menerima hadits dari Rasulullah SAW, karena lebih dulu masuk islam dari pada sahabat-sahabat yang lainnya.
 2) Ummahat al-mukminin (istri-istri rasulullah SAW), seperti Siti A'isyah dan Ummu Salamah). Mereka secara langsung lebih akrab dengan Rasullullah SAW, dari pada para sahabat lainnya. Hadits yang di peroleh, rata-rata berkaitan dengan urusan pribadi, keluarga dan tata cara pergaulan suami istri.
3) Para sahabat yang selalu dekat dengan Rasullullah SAW, juga menuliskan hadis-hadis yang diperoleh dari beliau seperti Abdullah Amr bin AL-'Ash.
4) Para sahabat yang meskipun tidak akrab dengan Rasulullah SAW, namun sangat efisien dalam memanfaatkan setiap ada kesempatan dan sering  bertanya kepada para sahabat lainnya dengan tekun, seperti Abu Hurairah.
5) Para sahabat yang dengan sungguh-sungguh mengikuti majlis Rasullullah SAW, yang sering bertanya kepada sahabat lainnya, yang hidupnya tergolong lebih lama dari wafatnya Rasulullah SAW, seperti Abdullah bin Umar, Anas bin Malik dan Abdullah bin Abbas. Hadits-hadits yang mereka peroleh tersimpan dalam hafalan masing-masing. Selain itu, mereka juga membuat catatan pribadi guna untuk menguatkan amanat atau pesan-pesan yang dikirimkan  mereka menggunakan surat.
c. Aktivitas Menghafal serta Menulis Hadits