Mohon tunggu...
yundari
yundari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa tadris biologi 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Hadits Pra kodifikasi, Periode Rasul, Sahabat, dan Tabi'in

27 Maret 2022   22:01 Diperbarui: 27 Maret 2022   22:04 26975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 c. Masa Utsman bin Affan

Beliau juga menggunakan strategi sebagaimana yang telah dilakukan pada zaman sebelumnya dengan meminimalkan periwayatan Hadits. Husain Ibn Abi Waqas meriwayatkan:

 

 

  .

"Diriwayatkan dari Husain Ibn Abi Waqas berkata: saya mendengar 'Utsman bin Affan mengatakan bahwa "hal yang mencegahku untuk meriwayatkan hadis Rasulullah karena melihat sikap para sahabat yang sangat berhati-hati (dalam meriwayatkan hadis). Tetapi aku bersaksi bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda barang siapa yang mengatakan sesuatu yang tidak aku katakan maka tempat baginya adalah neraka"


Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Utsman dalam periwayatan Hadits memberi leluasa, sehingga di zaman ini periwayatan Hadits lebih banyak dibandingkan pada zaman sebelumnya. Walaupun Utsman pernah mengajak kepada umat Islam dalam khutbahnya supaya lebih teliti dalam melakukan periwayatan. Dengan aturan tidak meriwayatkannya yang sebelumnya tidak pernah mendengar di masa Abu Bakar, namun ajakan tersebut tidak terlalu menekan sebab Utsman sendiri tidak sekeras kepribadiannya Umar. Utsman disini tidak memaksa adanya saksi sebagai syarat utama ketika penerimaan Hadits. Dikarenakan pada saat itu wilayah Islam makin tersebar yang menyebabkan persoalan pengurusan kegiatan periwayatan makin bertambah.

d. Masa Ali bin Abi Thalib

Periwayatan Hadits di zaman Ali bin Abi Thalib, sumpah tidak menjadi syarat utama lagi seperti halnya pada zaman Abu Bakar, akan tetapi di zaman ini apabila periwayat tersebut sangat diyakini oleh Ali bin Abi Thalib sebagai periwayat yang biasa di percayainya. Dan Ali bin abi Thalib secara umum tetap memerlukan sumpah dari periwayat bahwa Hadits yang disampaikannya sungguh-sungguh dari Rasulullah SAW.

Ali bin Abi Thalib sendiri sudah banyak dalam meriwayatkan Hadits, Hadits yang diriwayatkan ada yang secara lisan dan ada pula yang berbentuk tulisan. Hadits yang dalam bentuk catatan yaitu berisi tentang:

1) Hukuman denda (diyat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun