Â
Ann melesat melalui sebuah lorong bercahaya terang. Â Aliran listrik yang tadi hanya terasa dalam genggamannya, mendadak menjalari sekujur tubuhnya. Ia menahan napas. Tegang menantikan kejutan apalagi yang akan terjadi berikutnya.
Dan dalam beberapa detik, lorong itu habis.
Ann jatuh terbanting dengan keras.
.
.
.
"Adduuhh ! Kenapa kau ikut sih ?" sebuah suara nyaring di sampingnya terdengar marah.
Ann buru-buru bangkit berdiri dan menoleh ke arah asal suara itu. Â Sesosok perempuan berukuran sangat kecil berdiri di sisi lututnya. Â Ann membelalakkan mata lebar-lebar, tak percaya pada apa yang dilihatnya.
Perempuan kecil itu menepis-nepis dan merapikan gaun hijau yang dipakainya. Matanya melotot galak di bawah gulungan rambut kuning keemasan. Sepasang sayap transparan di punggungnya mengepak-ngepak marah.
"Kamu ... ka .. kamu ...," Ann tergagap, "Kok ... mirip sama.... "
"Enak saja ! Dia tuh, yang mirip aku !" tukas makhluk mungil itu cepat.