Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gaia - 2

19 Mei 2018   22:15 Diperbarui: 26 Juni 2018   06:24 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ohh ! Jadi itu juga penyebab telingaku sering berdenging ?"

"Ya. Tetapi, kalaupun kau dapat mendengar apa yang dikatakan Xia, kurasa itu hanya akan berbahaya untukmu."

"Berbahaya kenapa ?"

"Kau pasti akan dianggap tidak waras oleh manusia lain."

"Ah, masa sih ?"

"Aku tahu bagaimana perkembangan  pemikiran manusia Bumi sejak jaman dahulu hingga sekarang. Di masa lalu kalian, jika terdengar suara tanpa wujud, maka manusia yang mendengarnya akan dikatakan mendapat pesan atau pencerahan, lalu mendapat posisi tinggi dan terhormat di masyarakat.  Tetapi di masa sekarang, saat ada manusia yang mendengar suara tanpa wujud, pasti manusia lain akan mengatakan pikirannya sakit, lalu dimasukkan ke rumah sakit  jiwa, tempat paling hina di duniamu."

"Hmm. Iya ya, benar juga. Eh, kok ... kamu tahu banget tentang hal-hal yang terjadi di duniaku ?" 

"Semua informasi tentang perkembangan di segala lapisan dunia dapat kami akses dengan bebas disini. Tanpa terkecuali. Berbeda dengan di duniamu, semua informasi yang berasal dari luar lapisanmu, diblokir dengan berbagai cara. Sejak kecil, di otak kalian telah ditanamkan pemikiran baku untuk tidak mendengarkan apapun atau siapapun kecuali sesama manusia yang bisa kau lihat di depan mata. Benar begitu ?"

"Iya, iya. Benar."

"Itulah penyebab kalian menjadi tak bisa mendengar kata-kata makhluk lain. Tak mendengar para binatang, tanaman dan benda-benda lainnya yang kalian pikir adalah benda mati."

"Maksudmu, semua benda yang ada di sekitar kita itu, semuanya hidup ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun