Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Minema ( misteri ) part-1

28 Oktober 2015   08:09 Diperbarui: 10 Oktober 2016   12:39 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Minggu. Hari yang menyebalkan karena tidak ada jadwal kuliah. Dan kalau tidak ada kuliah, berarti juga tidak bisa bertemu dengan Andri.

Aku sangat ingin melakukan sesuatu untuk membantu Andri. Walaupun saat ini hampir tidak ada kemungkinan untuk menemukan ayahnya dalam kondisi hidup, paling tidak aku ingin mencari keterangan sejelas mungkin. Agar Andri dan ibunya dapat melanjutkan hidup dengan hati lapang. 

Tapi sejak melihat penampakkan cahaya-cahaya itu, aku memang tidak pernah mencoba mengintip keluar lagi di malam  hari. Rasanya takut. Lagipula kalau memang cahaya-cahaya itu adalah minema, berarti mereka makhluk yang jahat. Aku tak mau mengambil resiko. Lebih baik aku mencoba bertanya dulu kepada Ibu.

 

Kuhabiskan suapan terakhir makan siangku sambil mengamati situasi. Kakek berayun santai di kursi goyang seperti biasanya. Ibu sudah menyelesaikan makan siangnya dan sekarang sedang menikmati teh hangat. Mudah-mudahan mood ibu hari ini sedang baik, harapku.

“Bu,” panggilku membuka pembicaraan. 

“Ya Sari," sahut Ibu. 

“Ibu pernah dengar mitos tentang minema?”

Trang !!

Ibu mendaratkan cangkir tehnya dengan keras di atas meja. Percikan tehnya tumpah sampai ke lantai.

“Apa maksudmu Sari ?” tanya ibu tanpa memandangku. Tangannya yang sibuk mengelap tumpahan teh terlihat sedikit bergetar.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun