"Mama-papanya cerai. Icha ikut papanya. Mamanya nikah lagi, tapi suami barunya punya masalah dengan miras dan alkohol, jadi Icha gak mesra sama mamanya. Papanya... baru-baru ini masuk penjara karena kasus pencurian harta karun Paldea. Tadinya gue pikir hidup gue yang paling hancur. Muncul Icha dengan semua masalahnya," Rony bercerita dengan suara parau. Ternyata di balik kenakalannya, Rony berhati emas dan tidak tega menyakiti Isa.
Chaehyun mengangguk lemah.
"Semua gara-gara gue, Chae," tangis Rony.
"Enggak, Ron. Kalo aja polisi tadi gak ada..." kata Chaehyun.
Mereka terdiam sejenak.
"Chae, gue mandi dulu ya. Kulit gue kering," kata Jiyoon tiba-tiba.
"Oke," kata Chaehyun.
"Now if you'd excuse me, Chaehyun, I have a sister to take care of," kata Rony.
"OK. See you, Ron. I like you," kata Chaehyun.
Jiyoon sedang mandi. Air hangat membuat Jiyoon merasa santai, namun pikirannya sedang kalut karena memikirkan Isa, sahabatnya. Dia menyabuni tubuhnya dengan sabun hotel. Tiba-tiba pintu diketuk. Itu adalah Pak Nainggolan, ayah Rony.
"Ada supir namanya Gaon baru saja tertangkap. Dan ID teman kamu kemungkinan bocor. Jadi kamu harus lebih berhati-hati. Telepon Pak Nainggolan kalau ada apa-apa," kata Pak Nainggolan.