Mohon tunggu...
Yudha P Sunandar
Yudha P Sunandar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Jurnalisme dan Teknologi

Lahir, besar, dan tinggal di Bandung. Senang mendengarkan cerita dan menuliskannya. Ngeblog di yudhaps.home.blog.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ubol Alung, Permata di Keruh Sungai Sembakung

16 Maret 2017   14:16 Diperbarui: 19 Maret 2017   10:00 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan menuju Ubol Alung, Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara. (Foto: Yudha PS)

Hari kedua di Ubol Alung, Jusip mengajak saya dan Okeu untuk mengunjungi Desa Samunti, Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara. Sama seperti Ubol Alung, Desa Samunti juga mendapatkan hibah komputer dan akses internet pita lebar dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Agenda kami hari ini sederhana: berdiskusi tentang pemanfaatan internet di Desa Samunti.

Matahari benar-benar tepat di atas kepala kami ketika Jusip menambatkan perahu di dermaga Desa Samunti. Keadaan yang lebih ramai dibandingkan Ubol Alung langsung menyambut kami setibanya di Desa Samunti. Maklum, desa ini merupakan ibu kota Kecamatan Lumbis Ogong.

Meskipun demikian, Camat dan jajarannya tidak pernah ada di kantor. Hal ini membuat masyarakat Lumbis Ogong yang hendak mengurus KTP atau pun urusan lainnya terkait kecamatan harus rela turun ke Mansalong, tempat Camat Lumbis Ogong dan jajarannya bermukim.

Tidak beberapa lama, kami tiba di rumah kepala desa Samunti. Bagalu, Kepala Desa Samunti, bersama Mustamin, seorang anggota BPD Samunti, langsung menyambut kami. Bagalu sendiri sosok yang pendiam dan wajahnya selalu tersenyum. Beliau merupakan sosok yang jarang berbicara. “Namun, sekali bicara, kontennya pasti berbobot,” kisah Jusip kemudian.

Jusip sendiri merupakan pendamping Desa Samunti. Bersama kawan Martani, mereka berdua bertanggung jawab untuk mendorong tiga desa penerima Desa Broadband Terpadu di Lumbis Ogong memanfaatkan program tersebut dengan baik dan optimal. Selain Samunti dan Ubol Alung, desa lainnya adalah Suyadon yang terletak tidak jauh dari Lumbis Ogong. Sayang, Martani tidak bisa ikut hari ini, sehingga hanya kami bertiga yang berkunjung ke Samunti hari itu.

Dari diskusi kami berlima, Pemerintah Desa Samunti tengah mempersiapkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Adapun rencana lini usaha BUMDes Samunti adalah pengolahan kayu dan penginapan desa. Pengolahan kayu sendiri dipilih karena sebagian masyarakat Samunti memiliki keahlian di bidang ini. Kayu yang disediakan oleh BUMDes Samunti ini diharapkan mampu menyediakan kayu untuk rumah-rumah di Kecamatan Lumbis Ogong.

Sedangkan ide bisnis penginapan desa berasal dari banyaknya kunjungan pejabat pemerintah daerah dan pusat ke Lumbis Ogong. Sayangnya, mereka hanya menyempatkan waktu beberapa jam di Desa Samunti kemudian beranjak pulang atau menginap di Mansalong. Padahal, dalam agenda para pejabat tersebut, kunjungan ke Samunti sedianya akan dilakukan untuk beberapa hari.

Melihat hal ini, Pemerintah Desa Samunti akhirnya bertekad untuk membangun dan mengelola penginapan melalui BUMDes Samunti. Harapannya, para pejabat pemerintah daerah dan pusat yang berkunjung ke desa berkenan untuk menginap dan meluangkan waktunya lebih banyak dengan masyarakat.

Setelah diskusi yang cukup menarik tersebut, kami bertiga akhirnya harus pamit pulang. Di sepanjang perjalanan menuju Ubol Alung, kabut sore mulai turun perlahan menutupi tegakan pepohonan di perbukitan sepanjang Sungai Sembakung. Pandangan ke depan berangsur-angsur mulai gelap ditutupi kabut yang mulai menebal.

Tentunya, pandangan ini pula yang kami dan kawan-kawan penggiat perdesaan rasakan ketika mulai memperjuangkan nasib desa-desa di tanah air. Di tengah laju perahu desa ini, kami tidak tahu apa yang ada di depan sana. Sekali pun arus besar menerpa dan menggoncang perahu kecil ini, kami tetap berusaha melaju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun