Mohon tunggu...
Yudha P Sunandar
Yudha P Sunandar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Jurnalisme dan Teknologi

Lahir, besar, dan tinggal di Bandung. Senang mendengarkan cerita dan menuliskannya. Ngeblog di yudhaps.home.blog.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ubol Alung, Permata di Keruh Sungai Sembakung

16 Maret 2017   14:16 Diperbarui: 19 Maret 2017   10:00 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan menuju Ubol Alung, Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara. (Foto: Yudha PS)

Ubol Alung sendiri memiliki kepala desa yang cukup progresif. Muriono namanya. Usianya masih terbilang cukup muda bagi kebanyakan kepala desa di Indonesia, yaitu 30 tahun. Muriono terpilih sebagai Kepala Desa Ubol Alung pada 2009 silam, dan terpilih kembali untuk periode keduanya pada tahun 2014.

Rekam jejak kepemimpinan Muriono di desa mulai tampak ketika dia baru saja lulus dari bangku SMA pada 2003. Ketika itu, masyarakat mendaulatnya sebagai ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ubol Alung. Melihat kepemimpinannya yang cukup baik di BPD, masyarakat kemudian mendaulatnya sebagai kepala desa kala usianya masih terbilang belia, yaitu 22 tahun.

Meskipun demikian, sosok Muriono cukup disegani oleh kebanyakan kepala desa di Kecamatan Lumbis Ogong. Dalam forum-forum kepala desa di tingkat kabupaten, Muriono kerap diminta mewakili para kepala desa untuk berbicara di atas podium mewakili rekan-rekan sejawatnya sesama kepala desa.

Sebagai kepala desa, tidak mudah bagi Muriono untuk membangun Ubol Alung dalam kurun waktu satu windu terakhir. Terlebih lagi, desanya termasuk yang minim sarana dan prasarana penunjang kehidupan. Oleh karena itu, dia selalu berusaha memanfaatkan segala bantuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatnya.

Salah satunya ketika Ubol Alung terpilih sebagai penerima program Desa Broadband Terpadu (DBT). Bagi Muriono, sarana tersebut merupakan alat negara untuk rakyat Indonesia. Alih-alih hanya digunakan oleh pemerintah desa, Muriono justru mendeklarasikan bahwa alat tersebut milik bersama. Tidak hanya milik masyarakat Ubol Alung, tetapi juga milik masyarakat dan pemerintah desa di sekitar Ubol Alung.

Keberadaan perangkat DBT dan internet sendiri sangat membantu Muriono memantau warganya yang sedang berada di luar desa. Contohnya ketika seseorang warga sedang sakit dan kekurangan biaya, Muriono dengan sigapnya mengumpulkan uang dari masyarakat dan mengirimkan ke warga yang sedang sakit.

Internet juga membantu Muriono dan masyarakat Ubol Alung untuk mempersiapkan keadaan bencana. Ketika masyarakat di hulu Sungai Sembakung menginformasikan terjadi pasang, Muriono memerintahkan masyarakat untuk mengikat perahu kencang-kencang dan bersiap-siap menghadapi banjir.

Usaha membangun desa semakin menggeliat ketika Ubol Alung mendapatkan dana desa dari pemerintah pusat. Muriono langsung bertekad untuk mendorong masyarakat Ubol Alung meraih pendidikan setinggi-tingginya. Salah satunya melalui program “Satu Rumah, Satu Sarjana”. Program ini memberikan bantuan dana pendidikan bagi masyarakat Ubol Alung yang tengah kuliah di perguruan tinggi.

Meskipun demikian, dana yang dialokasikan untuk bantuan pendidikan tinggi tersebut masih kecil, sekitar satu juta Rupiah setiap bulannya. Ke depannya, Muriono berencana untuk meningkatkan bantuan pendidikan tinggi tersebut melalui dana desa. Targetnya, dalam lima tahun ke depan, Ubol Alung memiliki 5 sarjana setiap tahunnya. Para sarjana ini diharapkan kembali ke kampung halamannya dan membantu membangun desa.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun