"hahah, digigit nyamuk apa senior nih"ledek Momo
''Senior? Ih amit-amitlah jumpa human yang begituan''
"Ala Dhe Dhe ka Sindi aja yang udah model sekolah ini klepek-klepek sama kak Fino apalagi elo lah yang modelnya cem preman ciut gitu"
"Anjay lo Mo, jangan samain kak Sindi ke gue dong kami itu beda"
"Jelaslah beda lo absurd gitu wak"
"hahahaha wajib, lo sahabat gue cerdas amat sih"balas Dhea dengan tawanya yang membuat Momo geleng-geleng
Padahal Momo begitu memang mengatainya. Dhea tau maksud Momo begitu biar Dhea lebih ngurus diri namun Dhea masa bodoh dengan itu semua. Setelah pisah jalan sama Momo Dhea kembali mengingat tindakan seniornya tadi
"pertama tangan kiri gue kedua tangan kanan gue, kasar amat sih tuh senior"katanya kesal
Lalu Dhea melirik kedua lengannya untuk ngecheck siapa tau lecet, betapa terkejutnya Dhea ketika melihat kedua lengannya yang tak memilki lipatan lagi. Tanpa ia sadari Fino sebenarnya tak bermaksud kasar kepadanya
"Ahhh walau gitu tetap aja dia kasar, kenapa gak bilang-bilang aja''katanya kekuh
''Terus kalo saya kasar, kenapa?"Tanya seseorang dari belakangnya