Mohon tunggu...
Yasyifa Mumtaz
Yasyifa Mumtaz Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 5

Mipa 5

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Anak Didikan Desa

15 Februari 2021   14:50 Diperbarui: 15 Februari 2021   15:14 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pesona gadis itu telah membuyarkan pikiran Ari, Ari terdiam dan menatap gadis itu. Lalu Tio datang dan mengejutkan Ari

"Heh! Aku mencarimu kemana mana ternyata disini rupanya kau!" ucap Tio pada Ari

Ari langsung tersadar dari lamunannya, gadis itu masih berada disana menatap Ari

"Eh.. emm.. aku.. eumm.. aku disini untuk beristirahat, apakah ini rumahmu? Maafkan aku aku tidak mengetahuinya, emm.. aku akan pergi sekarang" jawab Ari terbata bata

Gadis itu tersenyum "Tidak apa apa, kau istirahat saja disini, aku akan pergi membantu yang lain menyiapkan makanan"

Ari mengiyakan perkataan gadis itu. Ari langsung bertanya pada Tio siapa gadis tadi

"Tio, kau tahu siapa gadis itu? Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya"

"Ohh dia anak Pak Nasuh, Pak Nasuh merupakan tangan kanan Kepala Desa, sama seperti kakak ku. Gadis itu bernama Bunga, seperti namanya dia adalah Bunga Desa yang merupakan gadis tercantik disini. Sudah lama kakak ku menyukainya, tetapi Bunga selalu acuh padanya. Baru pertama kali aku melihat dia berbicara dengan seorang lelaki" ucap Tio pada Ari

Saat dulu disekolah, Ari memang lumayan terkenal karena ia berasal dari keluarga kaya raya dan tampan. Ia pun mengikuti beberapa ekstrakulikuler disekolahnya seperti basket dan sepakbola, walaupun ia bukan termasuk dalam kategori murid cerdas tapi dia merupakan murid yang aktif disekolahnya. Karena itu banyak sekali gadis gadis yang menyukainya, tetapi Ari tidak pernah tertarik dengan mereka, Ari berfikir hubungan seperti berpacaran hanya kesenangan sementara yang akan mengganggu kehidupannya, ia lebih menyukai kebebasan dan menghabiskan waktunya bersama teman temannya.

Makanan pun selesai disiapkan, semua penduduk desa makan ramai ramai ditengah padang rumput dekat ladang. Kepala Desa dan istrinya pun hadir untuk makan bersama, Bu Ani melihat Ari dari kejauhan dan langsung menyuruh Ari untuk segera mengambil makanannya, Bu Ani paham betul apa yang dirasakan Ari, ia pasti kelelalahan setelah bekerja dari subuh pagi. Setelah Ari membawa makanannya, ia duduk di tikar disusul dengan Tio yang duduk disampingnya.

 Disebrangnya ia melihat Bunga yang sedang membagikan air minum pada warga, Ari terus memandangi Bunga, tanpa ia sadari Dio telah memperhatikan gerak geriknya pada Bunga dari saat Ari duduk didepan rumah Bunga. Saat Bunga memberikan air minum pada Dio, dengan sengaja Dio menyentuh tangan Bunga dan Bunga langsung menyeburnya dengan air yang ada ditangannya. Kejadian itu disaksikan oleh seluruh warga desa dan semuanya menertawakan Dio, warga desa sudah tahu bahwa Dio tertarik dengan Bunga, Ari yang secara langsung menyaksikannya pun ikut tertawa dengan kejadian memalukan itu. Dio melirik tajam ke arah Ari yang sedang menertawakannya, tetapi Ari buang muka dan mengacuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun