Mohon tunggu...
Yasyifa Mumtaz
Yasyifa Mumtaz Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 5

Mipa 5

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Anak Didikan Desa

15 Februari 2021   14:50 Diperbarui: 15 Februari 2021   15:14 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Saat sampai di sawah, semua penduduk menatap Ari. Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, mereka sangat terpesona dengan Ari yang sangat tampan memakai pakaian dan topi petani. Tetapi ada satu orang yang tidak menyukai Ari, yaitu Dio kakak Tio yang merupakan tangan kanan Kepala Desa. Semenjak Ari datang kemarin, ia mencuri perhatian penduduk desa terutama kaum hawa yang terpesona dengan ketampanan Ari, ia merasa tersaingi karena sebelumnya ia lah yang paling tampan di desa ini. Dio memandang Ari dengan tatapan sinis, tetapi Ari tidak menghiraukannya karena ia disini demi mendapat uang bukan untuk bersaing dengan penduduk lain.

Saat yang lain memulai pekerjaannya, Ari hanya bisa terdiam kaku karena dia tidak tahu cara bertani, bahkan ini kali pertamanya memegang sekop, masuk kedalam sawah dan menanam padi. Dio yang melihat kejadian itu, tidak menyianyiakan kesempatan untuk mengejek Ari

"Halah, percuma ganteng doang, beginian aja gak bisa! Kalo dibandingin kerbau sama si Ari, masih pinteran kerbau!" ucap Dio mengejek Ari

Teman teman Dio tertawa mendengar ucapan Dio, tapi Ari tidak menghiraukannya. Ia tetap belajar cara bertani pada penduduk yang lebih senior. Mendengar ucapan kakaknya itu, Tio merasa tidak enak pada Ari, ia meminta maaf tapi Ari berkata bahwa itu bukan salahnya dan Ari sendiri pun tidak peduli dengan ucapan Dio.

Setelah selesai bertani, Ari melanjutkan pekerjaannya dengan memberi makan dan membersihkan kotoran sapi dan kambing. Baru saja masuk kandang, Ari sudah terbatuk batuk dan mual menghirup bau kotoran sapi dan kambing. Tentu saja ini merupakan kesempatan lagi bagi Dio untuk mengejek Ari

"Laki kok alay sih, laki atau banci! Hahahaha..." ucap Dio diikuti oleh tawa teman temannya

Tio yang mendengar hal itu merasa sangat malu dengan kelakuan kakaknya, ia terus meminta maaf pada Ari tapi lagi-lagi Ari berkata kalau itu bukan kesalahan Tio. Tio membantu Ari untuk memberi makan dan membersihkan kotoran sapi dan kambing. Dengan menahan bau dan rasa mual nya Ari berusaha untuk menyelesaikan tugas ini demi mendapat uang untuk biaya sewa nya disini.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12.00 , wajah Ari penuh dengan lumpur dan badannya bau kotoran sapi dan kambing. Selesai pekerjaannya, ia langsung membersihkan diri di toilet umum.

Setelah membersihkan badannya, ia bersiap untuk makan siang bersama penduduk desa disana. Ari yang merasa kelelahan merasa seluruh badannya sakit sekali bahkan saat berjalan pun kakinya tak sanggup menompang badannya.

 Ia duduk disalah satu rumah warga untuk beristirahat dan meregangkan otot otonya, saat ia sedang sibuk memijit badannya yang kesakitan datang seorang gadis cantik kearahnya

"Apa yang kau lakukan didepan rumahku?" tanya gadis cantik itu kepada Ari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun