"Benarkah kabar ini, adik? Kamu tidak bercanda bukan...?"
Dengan nada yang sangat lemah, Jaka Someh kembali menegaskan pertanyaannya,
Arya Rajah menganggukan kepalanya.
Bagaikan tersambar petir di siang hari, jiwanya sangat kaget. Â Wajah Jaka Someh berubah menjadi pucat. Pandangannya tiba-tiba menjadi gelap. Kepalanya terasa pusing. Hampir saja dia pingsan karena tak kuasa mendengar kabar kematian istrinya. Istri yang baru dinikahinya, dan di cintai dengan sepenuh hati.
Jaka Someh menghela nafas, berusaha menguatkan dirinya. Spontanitas dia berucap
"Inna Lillahi Wa Inna ilaihi Rojiun...."
Air matanya pun merembes, karena tak kuasa menahan kesedihan.
Tiba-tiba, Ki Buyut Putih datang ke tempat itu dan langsung menjumpai Jaka Someh.
" Jang Someh, sabar....semuanya sudah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa, Kita ini hanya menjalaninya saja....Semoga Allah menerima amal kebaikan Dewi Sekar selama hidupnya dan mengampuni semua dosa-dosanya..."
Ki Buyut Putih mencoba menasehati Jaka Someh.
"Kyai....!"