"Terima kasih banyak, Â Kang Sarmadi...."
Dengan mata berkaca-kaca Jaka Someh mengucapkan terima kasih kepada sarmadi.
"Sama-sama kang Someh..."
Setelah berpamitan kepada Ki Buyut Putih, mereka berangkat menuju tempat jatuhnya Dewi Sekar. Jaka Someh menganggukan kepalanya kepada Ki Sepuh Anom dan para pendekar lainnya, sebagai tanda pamit dan penghormatan. Namun kebanyakan mereka memalingkan muka dari Jaka Someh. Tanpa banyak cakap lagi, Jaka Someh segera meninggalkan tempat itu.
Sampai di tempat tujuan mereka kemudian berpencar turun ke dasar jurang untuk kembali mencari jasad Dewi Sekar. Namun sama dengan pencarian sebelumnya, mereka masih belum mampu menemukan keberadaan Dewi Sekar. Seakan-akan Dewi Sekar hilang di telan bumi.
Jaka Someh mencoba untuk memperhatikan sekitarnya, memeriksa pohon-pohon yang di duga tempat jatuhnya dewi sekar. Terlihat ada beberapa dahan dan ranting yang telah patah, seakan-akan tertimpa suatu benda berat dari atas jurang.
"Kalau benar...harusnya...nyai dewi akan jatuh di sekitar sini...terbukti dengan patahan dahan dan ranting-ranting itu....tapi kenapa nyai dewi tidak ada di sekitar sini...aneh sekali...Duh gusti...kasihan sekali istri hamba...hamba kawatir jasadnya di ambil oleh binatang buas....naudzubillahi min dalik... mudah-mudahan saja tidak demikian... "
Jaka Someh bergumam, kemudian menghela nafas. Dia berfikir keras, berusaha meneliti berbagai tanda-tanda yang mungkin bisa menjadi petunjuk keberadaan Dewi Sekar. Namun hasilnya nihil. Dia masih belum mampu menebak keberadaan istrinya tersebut.
Hari menjelang sore, mereka memutuskan untuk kembali ke padepokan. Esoknya Jaka Someh berangkat sendiri. Dia terus mencari dan melacak keberadaan Dewi Sekar. Namun masih belum mampu menemukan tanda-tanda keberadaan istrinya tersebut.
Jaka Someh tetap bertahan untuk mencari keberadaan Dewi Sekar. Sudah seminggu dia berada di lembah itu untuk melacak keberadaan istrinya. Pikiran buntu sudah mulai merasuki pikirannya.
Seperti orang yang mengalami kegilaan, Jaka Someh berjalan tak tentu arah. Bulak balik. Dia terus mencari dan mencari, namun masih belum mampu menemukan Dewi Sekar.