"Keb-kebakaran!" sahutnya, Edo dan Rina terdiam. Lalu mereka sama-sama menerobos hingga sampai di petukas damkar dsn juga polisi, "maaf pak, bu, anda dilarang mendekat dulu!"
"Itu rumah saya, putri saya ada didalam!" seru Rina memaksa,
"Kami sudah memeriksa ke dalam, tidak ada korban jiwa bu!"
"Tidak mungkin, putri kami jelas ada disana. Baru saja dia meminta kami pulang!" seru Edo,
"Kami sudah memeriksanya dengan pasti, tidak ada korban jiwa pak!" sahut polisi itu. Rina segera memungut hpnya, menghubungi nomor Berlian. Aktif tapi tidak ada tanggapan.
"Bagaimana ma?" tanya Edo, Rina menggeleng. Ia mengulangi panggilan itu, masih sama, "kalau tidak ada disana, dia ada dimana?" paniknya. Keduanya terdiam, masih dalam keadaan panik dan takut. Mereka ingat video itu,
"Ma, pa, pulanglah!"
Keduanya mengenali dimana background video saat putrinya berbicara di akhir video itu. Itu bukan dirumah megah mereka yang kini hanya tinggal puing. Lalu keduanya seperti terkejut. Saling pandang.
"Rumah!" desis keduanya bersamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H