Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RINDU] Ma, Pa, Pulanglah!

8 September 2016   18:42 Diperbarui: 8 September 2016   19:07 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf pak, hari ini jadwal mereka penuh."

Pak Roy menghela nafas dalam, melemparinya sorot yang sungguh sebuah kekecewaan, "kau tahu, kekacauan yang kau buat kali ini,______" pak Roy masih seperti berfikir, "kami pikir, kami masih bisa membicarakannya dengan orangtuamu. Karena prestasimu dalam pelajaran sungguh luar biasa, sangat disayangkan, kau selalu membuat keributan. Membuat masalah, jadi...kalau situasinya seperti ini. Maaf, kami tidak bisa memberikan toleransi lagi. Kau terpaksa harus di drop out dari sekolah ini!"

"Hanya itu?" tanya Berlian. Pak Roy nampak terkejut dengan reaksi muridnya, "tak masalah pak, saya sudah sering keluar masuk sekolah!"

"Non..., tapi kan..." bi Inah menyela tapi Berlian langsung memotongnya, "Kita pulang bi," lalu ia pamit kepada gurunya, "terima kasih pak, karena bapak tidak melaporkan masalah ini ke pihak yang berwajib!"

"Saya memang tidak, tapi mungkin orangtua temanmu iya!" sahut pak Roy. Berlian tak terkejut akan hal itu, ia tidak menyesal. Angel pantas meringkuk di rumah sakit, setelah semua kesabaran yang ia usahakan untuk Angel yang selalu mencoba berbuat jahat terhadapnya.

Ia keluar dari ruang kepala sekolah di ikuti bi Inah. Langsung ke mobilnya di parkiran, ia juga tak kuatir dengan tuntutan orangtua Angel. Demi nama baik mama dan papanya tetap terjaga mereka pasti akan menggunakan apa yang mereka miliki untuk membungkam keluarga Angel agar kasusnya tak berlanjut.

Ketika sedang menikmati makan malam yang selalu sendirian, tiba-tiba suara orangtuanya menghilangkan selera makannya, "Berlian, apa yang kau lakukan kali ini?" tanya Edo,

"Bagaimana bisa kau membuat temanmu masuk rumah sakit?" timbrung Rina,

"Karena Angel memang pantas!" sahutnya acuh, "lagipula, Berlian siap kok jika harus mendekam dalam penjara. Disana lebih ramai malahan, ketimbang di rumah ini..., seperti kuburan!"

"Apa!" seru Rina dan Edo hampir bersamaan.

"Mungkin besok polisi bakal datang ke rumah!" katanya lalu berlari ke dalam kamar. Ia tak memperdulikan reaksi kedua orangtuanya seperti apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun