Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merpati Tak Bersayap

30 Mei 2016   22:17 Diperbarui: 30 Mei 2016   22:20 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayah tahu kau kecewa dengan Laras, tapi bukan berarti pelarianmu itu ke rumah bordil. Kau itu seorang anggota dewan, setiap tindak tandukmu harus kau perhitungkan. Apa kau tahu, apa yang kau lakukan itu tak hanya mencoreng muka keluarga kita, tapi juga bisa mengancam jabatanmu!"

"Aku tidak melakukan apa yang ada dalam pikiran ayah, hubungan kami bukanlah antara pelacur dan pelanggannya. Tapi, aku mencintainya!"

"Apa. Cinta, tak ada cinta dalam diri seorang pelacur. Mereka hanya mencintai uangmu!"

"Sinta tidak seperti itu Yah,"

"Ayah tidak peduli dengan wanita itu!" hardik Trisno, "mulai sekarang..., jangan pernah temui wanita itu lagi. Dan untuk sementara kau tidak perlu keluar rumah. Masalah ini biar ayah yang menyelesaikannya!"

"Tidak Yah, aku masih bisa menanganinya sendiri!" katanya lalu berjalan ke pintu keluar, pak Trisno menatapnya kesal, "Satria, bukankah ayah melarangmu keluar rumah?" tapi larangan itu tak di gubris oleh Satria.

"Sinta!" Talia menyelonong masuk ke dalam kamar Sinta dan menarik lengannya, "ayo, kau harus lihat ini!" ajaknya. Sinta menahan diri, "tunggu, ada apa?"

"Kau harus lihat ini, Mas Satria...,"

"Mas satria?"

Talia kembali menarik Sinta dan kali ini Sinta mengikutinya ke ruang tv, beberapa teman sedang menyaksikan berita tv yang tengah memberitakan tentang isu seorang anggota dewan yang suka menjambangi rumah-rumah bordil. Salah satunya adalah Satria Dwiputra Siswoyo. Sinta bahkan baru tahu kalau ternyata Satria adalah seorang anggota dewan. Meski ia tahu beberapa tamunya dulu juga ada yang anggota dewan. Dalam pemberitaan itu ia dan Satria terlihat di kamera cctv sebuah hotel. Sinta terpaku.

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun