Panggilan itu pun terputus, ia melirik kanan-kiri hingga ia merasa menangkap sesuatu yang ia kenal. Iapun menepikan mobilnya hingga ke tepi dan berhenti, Sonia yang tengah berjalan di trotoar harus menghentikan langkah dan menoleh. Ia merasa mengenali mobil Fortuner itu.
Edwan mengamati gadis itu, "Sonia?" desisnya, lalu keluar dari mobil.
"Om Edwan!" seru Sonia ketika pria itu muncul, ternyata memang benar itu om Edwan. Pria itu segera berjalan menghampirinya, "Sonia," sapanya.
"Om Edwan!" girangnya, entah mengapa ia merasa senang bertemu kembali dengan pria itu. Begitupun Edwan, "kamu..., kok di sini. Kamu nggak kerja?" tanya Edwan.
"Ehm...,"
"Ya udah, gimana kalau..., kamu ikut om saja. Om akan antar kemana kamu mau pergi?" tawarnya. Sonia diam memikirkan tawaran itu, sepertinya tidak salah ikut om Edwan. Daripada ia tak tahu mau kemana. Ia pun mengangguk dengan senyuman.
Edwan segera mengembangkan senyumannya, ia berjalan untuk membukakan pintu untuk Sonia. Sonia pun mengikuti dan masuk ke dalam mobil. Setelah menutup pintu iapun berjalan melalui depan mobil dan kembali ke balik kemudi, segera menjalankan mobilnya.
"Kamu mau kemana?"
"Ehm..., aku...aku nggak tahu mau kemana om!"
"Loh, kok bisa!" heran Edwan memandang Sonia sejenak, "kamu sedang punya masalah?" tanyanya cemas. Sonia sedikit menunduk.
* * *