"Kenapa tidak? Kau tahu siapa aku!"
"Ya, aku cukup tahu siapa kau!"
"Tidakkah kau takut padaku?"
"Kenapa aku harus takut, kau... tidak akan membunuhku kan?" sahutnya, pria itu terdiam, "lagipula..., aku sudah terbiasa... mengalami banyak... kemalangan!"
Gadis itu duduk di sofa usang, menatap sang pria. Dalam.
"Jika kau ingin membunuhku..., harusnya kau sudah melakukanya kan, saat aku melihatmu membunuh...pria itu!" katanya mengingat kejadian itu, "kenapa tak kau lakukan?"
"Aku tak punya alasan untuk membunuhmu!"
"Aku melihatmu membunuh seseorang!"
"Dan kau bisa saja melaporkanku ke polisi!"
"Pria itu adalah bajingan, dan kurasa...lebih pantas mati daripada hidup!"
"Dan aku seorang penjahat, mungkin juga..., sama bajingannya!"