"Indah!"
"Ibu!" ku tatap wajahnya, airmatanya menetes hangat di pipiku. "Indah....!" tangisnya.
"Maafkan Indah Bu!"
Ibu hanya menggeleng, "Ibu yang minta maaf sama kamu, maafkan Ibu karena tidak bisa membuatmu bahagia. Maafkan Ibu karena membuatmu seperti ini!"
"Tidak Bu, Indah yang salah. Indah minta maaf, Indah nggak pernah benci sama Ibu....., Indah sayang sama Ibu. Maaf, jika Indah melampiaskan kebencian Indah sama bapak ke Ibu, Indah.....Indah hanya- benci sama diri Indah sendiri!"
"Ibu tahu!"
"Bu....dingin..."
"Apa?"
"Dingin Bu, maukah...Ibu peluk Indah?"
Ibu langsung memelukku, erat, "masih dingin Bu....,!" desisku mulai lemah. "Ibu memelukmu, Ibu akan selalu memelukmu!"
"Dingin...., peluk Indah Bu!"