Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sebuah Cinta yang Terlarang # 7 ; Kepercayaan yang Ternoda

19 September 2014   00:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:17 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


"Oh, jadi gitu ya. Dan sampai sekarang bahkan loe nggak tahu muka nyokap loe dong!"

"Gue nggak peduli, gue berharap nggak pernah ketemu dia!"

"Tapi Jes...!"

"Selama ini gue bisa hidup dengan Ayah, meski banyak temen-temen gue yang ngolok-ngolok soal hal itu!"

"Ya udah, lusa kan acara bebas. Para guru nggak bakalan tahu kok kalau nyokap loe nggak ada. Lagian semua juga tahu loe cuma hidup sama bokap loe doang. Jadi nggak usah di pikirin!" Reta mencoba menghiburnya. Jesie tersenyum padanya, Reta membalas senyuman itu dengan lebih lembut. Menatapnya dalam.


Jesie memutuskan pulang sendiri padahal Reta menawari buat mengantarnya pulang. Jesie menolak karena arah rumah mereka berlawanan. Ia menelusuri jalanan dengan gontai, tapi lamunannya di buyarkan dengan kedatangan seseorang dengan motornya di sampingnya. Jesie menoleh, ia tahu siapa cowo itu.

Axel membuka helmnya, memeluknya di perut dan tersenyum.

"Kenapa loe senyum-senyum? Seneng lihat gue jalan kaki sekarang?" jutek Jesie.

"Kan jadi lebih sehat, olahraga!" jawabnya.

Jesie mendesah.

"Eh, gue mau nanya. Loe yang ngguyur loker gue pake air comberan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun