Antony duduk di ruang komputer, ia teringat percakapannya dengan Axel sebelum berkelahi. Itu memang kesalahannya, sebuah kesalahan yang fatal. Yang membuat persahabatannya dengan Axel harus berakhir dengan permusuhan.
Dulu persahabatan mereka sangatlah erat bahkan sudah seperyi saudara sendiri. Mereka selalu bersama, bermain, sekolah, mendukung pertandingan masing-masing. Hingga Axel pacaran dengan Amanda. Awalnya hubungan mereka baik-baik saja, hingga Amanda mulai curhat soal sifat Axel yang gampang marah dan emosional pada Antony. Akhirnya mereka berdua malah menjalin affair di belakang Axel hingga Amanda hamil. Dan dari sanalah semua bermula.
"Gue tahu Man, tapi....gue belum siap buat nikah!" seru Antony.
"Lalu gimana sama bayi yang ada dalam perut gue Ton?" tangisnya.
Antony menghampiri Amanda yang duduk di sofa sambil menangis.
"Man, gue...gue belum bisa nikahin loe. Kita masih terlalu muda buat nikah!"
"Terus loe mau Axel yang nikahin gue, Ton. Bayi ini bayi loe bukan Axel, gue nggak mau dia nanggung dosa kita!"
"Bukan gitu Man, tapi...!"
"Tapi apa.....loe pengecut Ton, kalau loe nggak siap harusnya loe nggak tidurin Amanda!" seru Axel yang baru datang. Kebetulan otangtua Amanda dua-duanya sedang ada di kantor dan belum tahu masalah itu.
Antony dan Amanda menoleh. Axel menghampirinya dan langsung meninju Antony.
"Loe bener-bener brengsek!" maki Axel.