"Yoboseyo, Yifang... aku mungkin akan terlambat, tapi aku usahakan jam Sembilan aku sudah bisa ada di tempatmu. Ne, aku masih latihan menari. Ng... Yifang sudah tau? Aku akan menceritakan detailnya nanti. Baiklah, Yifang... sampai ketemu," ucap Wookie pada ponselnya.
"Kau sudah ingin pulang, Wookie?" tanyaku.
"Ng... ne, hyung, tapi tunggu aku bisa menguasai tarian ini dulu. aku ada janji penting dengan Yifang."
Entah kenapa aku punya perasaan buruk bahwa aku akhirnya akan ditinggal berdua dengan Yingmin. Ternyata memang benar, tepat jam Sembilan, Wookie sudah menguasai tariannya.
"Ryeowook hebat. Meskipun kau termasuk lama mempelajarinya, tapi tarianmu sangat bagus. Tarianmu ber-power dan tubuhmu lentur. Keren," puji Yingmin.
"Hahaha... kau terlalu memuji. Aku bisa pulang sekarang?"
"Ne, kau juga boleh pulang. Sampai bertemu besok."
"Hyung, mianhae... aku pulang dulu ya."
Aku hanya melambai pada Wookie dengan wajah pasrah. Jangan... sampai... Yingmin memperlakukan aku bagaimana karena sekarang hanya tersisa kami berdua...
"Yesung mau istirahat dulu? kita sudah latihan Sembilan jam."
"Ng... tidak, aku ingin cepat menguasai tarian ini," kataku.