Mohon tunggu...
Y ANISTYOWATIE
Y ANISTYOWATIE Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Berusaha menemukan solusi permasalahan bangsa, blog saya: www.anisjasmerah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Ini Penyebab Utama Indonesia Miskin? Sayangnya Pemerintah Tidak Paham

8 November 2016   12:14 Diperbarui: 8 November 2016   19:14 4769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Utang LN swasta pada Agustus 2016 total tercatat US$ 163,328 milyar. Kalau dengan kurs Rp 12.115 berarti utangnya senilai 1978,7 trilyun; tapi karena sekarang dengan kurs Rp 13.000, maka utangnya menjadi 2123,2 trilyun. Ada selisih 144,5 trilyun. Berarti ada beban tambahan nilai utang swasta secara total sebesar Rp 144,5 trilyun.

4. Utang pemerintah

Negara pada Agustus 2016 punya utang LN total tercatat US$ 159,722 milyar. Kalau dengan kurs Rp 12.115 berarti utangnya senilai 1935 trilyun; tapi karena sekarang dengan kurs Rp 13.000 maka utangnya menjadi 2076,3 trilyun. Ada selisih 141,3 trilyun. Berarti ada beban tambahan nilai utang pemerintah secara total sebesar Rp 141,3 trilyun.

5. Beli iPhone

Beli iPhone 6 ketika itu 2014 dibanderol US$ 199 x 12.115 = 2,41 juta; sekarang US$ 199 x 13.000 = 2,58 juta. Ada selisih 0,17 juta. Artinya sekarang rakyat harus nambah pembiayaan sebesar Rp 170.000.

6. Kedele

Contoh yang untuk rakyat kecil yaitu kedele, kalau rupiah melemah, para pengusaha tahu-tempe ini “berteriak”. Di tempat saya, irisan tempe mentah terkecil yang dulu biasanya saya bayar Rp 1000, sekarang harus Rp 2000 dengan ukuran lebih besar sedikit.

Jadi jelaslah, mengapa kita perlu terus mengkritisi Pak Jokowi, karena selama 2 tahun pemerintahan ini, justru membuat kehidupan rakyat semakin susah. Kita terus menghadapi inflasi yang demikian besar. Apalagi kalau kita lihat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2014 sebesar US$ 890 milyar, setahun kemudian tahun 2015 menurun jadi US$ 862 milyar. Berarti ada selisih penurunan US$ 28 milyar. Padahal di tahun 2015 itu, rentang nilai tukar rupiahnya lebih mahal lagi, yaitu antara 12.400-an sampai 13.700-an. Artinya penurunan kegiatan perekonomian di negara ini lumayan juga.

Sehingga, kalau berdasarkan data statistik baru-baru ini dikatakan bahwa jumlah orang miskin sekarang sudah berkurang, itu dasarnya apa ? Apa karena mereka sudah diberi dana keluarga sejahtera ? Atau, itu hanya angka di atas kertas saja ? Inilah yang perlu kita renungkan bersama.

Apakah pemerintahan baru tidak berupaya meningkatkan nilai tukar rupiah ?

Pemerintahan sekarang, giat melakukan pembangunan infrastruktur dimana-mana, berupaya swasembada pangan terutama beras, apakah itu ke depannya bukan untuk menurunkan nilai tukar dolar ? Pemerintahan sekarang, telah menghapus subsidi BBM. Apakah itu juga bukan upaya untuk menurunkan nilai tukar dolar?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun