ternyata, oh… barang-barang bawaannya ibu masih tersusun rapi. Tak ada warna-warna merah bekas
kunyit yang biasa berceceran di lantai tanah belakang tempat memasakku ini, dan semuanya masih
terlihat sangat rapi.
Kulihat mata ibu merah dan sangat sembab. Aku tak pernah melihat hal aneh ini sebelumnya.
Apa yang telah terjadi aku pun tak paham, yang aku lihat pagi ini terbalik. Ayah tak ada di rumah, dan
ibu ada di rumah dalam tatapan kosong, bengong dengan mata sembab, dan membiarkanku kelaparan.
Untung ada tanteku yang menyendokkanku nasi, sehingga aku tak kelaparan. Kulihat tante berperilaku
aneh hari ini. Tak ada lagi senyum renyahnya bersama ayahku. Dia sangat pediam dan tak berani
manatap ibuku.
***
Hari itu adalah hari terakhir ketika kulihat ayahku pulang siang, yang kemudian disiapkan
makan siang oleh tanteku. Ayah hari itu sangat bahagia. Ayah memeluk tanteku dn menggendong ke
kamarnya, aku sudah biasa melihat hal ini terjadi berulang-ulang. Dan aku juga sering di gendong oleh