Mohon tunggu...
Winda Ari Anggraini
Winda Ari Anggraini Mohon Tunggu... Guru - A novice writer

Terus belajar untuk menantang semua ketidakmungkinan. Jika ada pertanyaan tentang kuliah di Birmingham/ Pendidikan/ Bahasa Inggris/ Beasiswa, silahkan menghubungi: http://pg.bham.ac.uk/mentor/w-anggraini/

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Percik di Bulan Juni

29 Juni 2022   11:37 Diperbarui: 30 Juni 2022   15:40 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

'Tolonglah Tuhan bantu aku melupakan' adalah doa-doa yang dihaturkan di malam-malam panjang penuh pengharapan dari hati-hati yang tersakiti, entahkah ditinggal menikah sang kekasih pujaan atau ditinggalkan orang-orang tersayang.

Day 19
Ayah


Ada yang bilang kalau anak perempuan adalah anak kesayangan ayah. Meski tidak berlaku global, saya atau banyak yang merasakannya.

Ayah menjadi teladan dalam hal kepemimpinan. Figur yang nyaman ditanya tentang apa saja saat tidak paham.

Ayah selalu melindungi dibalik senyumnya yang bersahaja, memastikan setiap anggota keluarga bisa mendapat asupan setiap harinya.

Ayah menjadi tempat mengobrol favorit karena ayah tidak suka mengomel jika menemukan kesalahan, bahkan menutupi.

Ayah selalu seru saat diajak ke tempat pusat belanja karena tidak pernah menolak keinginan, dan tidak perhitungan menghabiskan uang.

Day 20
Cinta

'Aku tak percaya lagi cinta?' Ucapnya sendu. Dia lagi-lagi berada di sini. Mungkin aku harus bersyukur karena aku selalu menjadi tempat ia menumpahkan keluh kesah.

'Kupikir cinta selalu dekat dengan bunga-bunga, definisi hidup berwarna yang selalu indah.' Lanjutnya, aku masih diam, mencoba menafsirkan saat ini iya sedang berbincang tentang siapa lagi. Lagi kukatakan, karena ini sudah ke sekian wanita dengan rambut berombak ini berceloteh tentang dia yang hendak dicapainya. Dia yang didefinisikannya sebagai cinta.

'Kau tentu ingat saat pertama kali kuceritakan tentang dia, enam bulan lalu saat kamu bertemu. Meskipun dia mengalahkanku, membuatku kalah dalam kompetisi, aku tidak marah, aku malah tenggelam dalam pesonanya.' Iya tentu aku ingat saat ia menumpahkan kesedihan atas kegagalannya namun tiba-tiba berubah menjadi senyum saat mengingat sosok yang membuatnya kalah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun