Apa kalian termasuk orang yang pendendam? Orang yang menyimpan luka dalam jangka waktu lama saat disakiti oleh orang lain. Atau sebaliknya kalian termasuk orang yang mudah memaafkan? Orang yang mudah mengatakan let it go atas segala jenis luka atau kesalahan orang lain.
Memaafkan mungkin tak semudah itu bagi sebagian orang. Memberi maaf butuh tenaga besar karena prosesnya tidak mudah, ada hati yang harus disembuhkan, ada jiwa yang mesti ditegarkan.
Day 6
Harapan
Subuh ini menjadi spesial dan tidak biasa, karena pulau kami yang dikenal dengan Negeri Laskar Pelangi ini dianugerahi hujan. Menjadi spesial karena sepanjang minggu  kami merasakan panas luar biasa, terakhir kemarin suhu mencapai 33 (terasa seperti 38), menurut aplikasi di hp saya. Saya pribadi sudah tidak mampu lagi memprediksi seberapa panasnya karena dinginnya AC pun kadang sudah seperti angin lalu.
'Lok sui', kata pertama yang muncul di grup guru yang memang terdiri dari banyak etnis ini. 'Lok sui" dalam bahasa khek berarti turun hujan. Masing-masing anggota grup mulai melontarkan harapan. Dari 'Lok sui', murah rejeki, akan ada yang cair kawan, hingga harapan-harapan lainnya. Selayaknya lantunan doa-doa dalam agama kita pun banyak yang melantunkan harapan kala hujan turun. Harapan tak harus besar bukan? Berharap meski hujan, murid-murid tetap hadir ke sekolah untuk melaksanakan PAT, berharap semua kegiatan hari ini tetap berjalan lancar. Semoga hujan hari ini membawa harapan baru.
*Belajar nulis sambil berteduh di emperan sebuah toko beratap kokoh.
Day 7
Ibu
Dialah yang bangun paling pagi, menyiapkan sarapan, membangunkan anaknya untuk sholat subuh, membereskan rumah sebelum bekerja.
Dialah yang harus menanggapi cibiran tentang ibu bekerja vs ibu rumah tangga, ibu ASI vs ibu sufor, ibu lahiran normal vs ibu lahiran caesar, dan lainnya yang membuat seorang ibu kadang terluka dalam diam.
Dialah yang memprioritaskan kepentingan keluarga diatas segalanya. Bahkan ada kalimat umum di kalangan para ibu yang berbunyi 'ibu dilarang sakit' karena dalam kondisi apapun ibu tetap berusaha siaga, mengerjakan semua hal untuk memenuhi kepentingan anggota keluarga.
Dialah yang harus menjalani banyak peran, bendahara pengatur keuangan, ahli gizi yang memilah menu harian, guru yang meluangkan waktu mengajari putra putrinya mengerjakan PR atau sekadar membaca cerita.
Dialah yang berada di garda terdepan saat ada yabg sakit, rela mengurangi jam tidur demi memastikan pasangab atau anak-anaknya bisa tidur pulas dan berada dalam kenyamanan pelukan malam.