Sebagian orang mungkin merasa kurang atau tidak nyaman berada di rumah karena adanya masalah. Sebagian lagi sangat merindukan rumah dan tidak punya kesempatan untuk kembali. Sebagian sedang dilimpahi keberkahan kenyamanan kondisi rumah.
Apapun kondisinya, hanya kitalah yang dapat membuat rumah menjadi tempat seperti yang kita inginkan.
Day 17
Ujian
Hidup terdiri dari rangkaian ujian tak berujung. Dari kecil kita dibiasakan untuk berhadapan langsung dengan ujian. Mulai dari ujian masuk sekolah, ujian semester, ujian kenaikan kelas, hingga ujian masuk perguruan tinggi.
Tidak berhenti disitu saat sudah menerima ijazah pun, manusia harus bertarung lagi dengan ujian penerimaan pekerjaan dari perusahaan atau tempat bekerja yang diharapkan.
Faktanya, berbagai jenis ujian di atas hanyalah bentuk ujian yang jelas waktunya dan bisa diprediksi terjadi jika kita memilih untuk mengikuti alur pikiran umum sekolah SD, SMP, SMA lalu universitas, dan memasuki dunia kerja.
Sayangnya kenyataan di lapangan tidak semudah dan sejelas prediksi itu. Berbagai ujian datang tak diundang dan tak pernah diharapkan. Ujian-ujian tadi datang dalam berbagai bentuk baik itu kesenangan maupun kesulitan hidup.
Namun katanya, ujian dihadirkan agar kita bisa semakin kuat, tangguh, dan bertumbuh. Jika berhasil melewati ujian, maka kita akan diantarkan pada level yang lebih tinggi. Level pemahaman akan hidup mungkin maksudnya.
Day 18
Lupa
Lucunya si ingatan, mudah melupakan saat tak diinginkan. Coba lihat seringkali kita dimarahi ibu karena lupa menaruh sebuah kunci atau terpaksa menerima hukuman dari gury karena lupa membawa buku PR, tugas yang sudah dicetak, atau buku catatan di atas meja belajar.
Di sisi lain cara kerja ingatan seperti sulit dikendalikan saat tidak mampu melupakan yang ingin dilupakan. Saat memperoleh luka di badan atau luka di hati oleh orang-orang di sekitar tidak mudah menghapusnya dari ingatan. Hingga frasa move on muncul dan populer karena sulitnya manusia untuk melupakan.