Mohon tunggu...
Wardatus Soleha
Wardatus Soleha Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

PAI, UIN KHAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model, Strategi, dan Metode Pembelajaran Fikih di Madrasah

16 Juni 2021   00:02 Diperbarui: 16 Juni 2021   02:53 9262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam staretgi pembelajaran kooperatif pendidik mengembangkan kondisi dan situasi yang menarik supaya peserta didik memiliki rasa saling membutuhkan satu dengan yang lain. Strategi pembelajaran kooperatif adalah suatu gaya pembelajaran yang memanfaatkan dan mengupayakan komponen-komponen kecil (kelompok kecil), yakni yang terdapat atas 4 sampai 6 peserta didik yang memiliki latar belakang serta bakat yang beraneka ragam. Strategi pembelajaran kooperatif memiliki dua komponen yaitu:

a. Struktur tugas kooperatif berhubungan dengan suatuhal yang menimbulkan dan mendorong anggota untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok.

b. Struktur insentifkooperatif merupakan Sesutu yang mengembangkan motivasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan kelompok.

Dari kedua komponen tersebut, strategi pembelajaran kooperatif membantu guru untuk melatih peserta didik memiliki peranan penting serta berkontribusi aktif dalam menuangkan ide serta gagasannya, melalui penyamapain komunikasi yang jelas. Kemampuan tersebut memiliki posisi dan kedudukan yang amat urgent sebagai pondasi bagi siswa dalam kehidupannya di masyarakat. Proses pembelajaran koperatif ini memiliki sebuah pengertian yakni merupakan model strategi pembelajaran yang mewadahi argumen dan pasrtisipasii peserta didik dalam satu kelompok dengan beragi model pembelajaran kooperatif seperti:

1) Model Student Teams Achievement Division (STAD) 

Dalam STAD, peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa komponen atau kelompok belajar yang terdiri atas 4 peserta didik yang memiliki kemampuan, bakat, dan karakteristik yang berbeda-beda, baik secara jenis kelamin, suku, dan budayanya. Pendidik mengarahkan siswa pada suatu pembelajaran atau materi, kemudian tiap peserta didik dalam komponen (kelompok) tersebut memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bias menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua peserta didik menjalani kuis perorangan tentan materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membaantu satu sama lain.

2) Model jigsaw

Makna jigsaw ini berasal dari bahasa Internasional (Inggris) yang artinya merupakan gergaji ukiran serta ada pula yang mengatakan dengan bunyi kata “puzzle”, yang merupakan sebuah permainan tekateki merangkai (menjodohkan) potongan-potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini mengambilpola cara kerja sebuah gergaji (zigsaq), yaitu peserta didik melakukan suatu kegiatan belajar dengan peserta didik lain untuk mencapia tujuan bersama. Pada dasarnya, dalam pembelajaran tersebut seorang pendidik mengelompokkan satuan info yang cakupannya besar (umum) menjadi bagian-bagian komponen yang lebih kecil dibandingkan komponen partikel sebelumnya. 

Lalu, pendidik mulai melakukan pembagian peserta didik ke dalam beberapa kelompok belajar koperatif, yang anggotanya teriri dari 4 siswa (peserta didik), hingga pada akhirnya, tiap individu peserta didik memiliki peran dan tanggung jawab terhadap penguasaan setiap kelompok (komponen) atau subtopik yang diarahkan guru dengan sebaik-baiknya. Peserta didik dari beberpa komponen tersebut memiliki hak dan wewenang terhadap subtopik yang seragam dalam mewujudkan kelompokkelompok lagi, yang terdiri atas 2 sampai 3 peserta didik.

3) Investigasi kelompok

Strategi pembelajaran koperatif model investigasi kelompok bisa digunakan oleh pendidik untuk menginovasikan dan mengembangkan kreasi peserta didik, bisa melalui (secara) personal maupun kelompok. Model strategi pembelajaran koperatif dirangkai untuk membantu dalam proses peletakan dan penyekatan atau pembagian hak dan wewenang saat peserta didik ikut proses pembelajaran yang memiliki sasaran utama menuju pembentukan manusia yang berkarakter dan memiliki social yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun