Ketiga; Metode pembelajaran merupakan suatu strategi atau cara mengajar secara garis besar yang bisa digunakan pada semua berbagai pelajaran, misalnya metode belajarceramah, ekspositori, tanya jawab. Keempat; Teknik mengajar merupakan penerapan secara spesifik suatu metode/cara pembelajaran yang sudah di uji dan disesuaikan dengan berbagai aspek yang mempengaruhi pembelajaran[4].
2) Fungsi model pembelajaran
Beberapa fungsi dari adanya model dalam suatu pembelajaran yaitu sebagai: a) Acuan atau titik beranjak bagi para penyusun pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. b) Pedoman bagi dosen/ pendidik dalam mengaplikasikan suatu pembelajaran, bimbingan, dan arahan sehingga dosen/guru dapat menentukan langkah dan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembelajaran tersebut. c) Memudahkan para dosen/ guru dalam membelajarkan para muridnya sebagai salah satu sarana menuju visi yang telah ditetapkan sebelumnya. d) Membantu peserta didik memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai-nilai, cara berfikir, dan belajar bagaimana mengasah kemampuan peserta didik sebagai upaya mencapai visi suatu pembelajaran.
3) Unsur-unsur model pembelajaran
Menurut Joyce dan Weil bahwa unsur-unsur yang harus ada dalam suatu model pembelajaran ada empat unsur, yaitu: 1) Syntax, 2) The social system, 3) Principles of reactio, dan 4)Support system. Di samping empat unsur di atas dalam buku “Model-Model Pembelajaran” yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2018, hal. 3) (2017) ditambah saru unsur lagi, yakni instructional dan nurturant effects. Pertama; Sintaks (syntax). Ia merupakan langkah-langkah operasional pembelajaran yang menjelaskan pelaksanaannya secara nyata.
Di dalamnya dimuat tahapan perbuatan/ kegiatan dosen/guru dan peserta didik. Secara implisit, di balik tahapan ini ada beberapa ciri khas lainnya antara suatu model dan kerasionalannya yang menjadi pembeda atau batasan bagi beberapa heterogennya model pembelajaran yang diterapkan dalam suatu instansi oleh pendidik. Jadi sintaks masing-masing model pembelajaran memiliki karakteristik masing-masing.
Langkah-langkah pembelajaran secara umum dapat merujuk pada model (generik) Gleser yang telah dipaparkan dan disampaikan terdapat empat taktik dalam melangkah, yaitu Intruksional Objectives, Entering Behavior, dan Performance. Kedua; The social system.Yaknisuasana dan aturan yang diterapkan serta berpengaruh dalam kepentingan suatu pembelajaran. Dalam langkah ini ditunjukkan peran, aktivitas, dan hubungan dosen/guru dengan peserta didik serta lingkungan belajarnya.
Dalam hal ini peran dosen/guru bisa memberikan sebuah bumbu khas/inovasi dalam suatu model pembelajaran yang beraneka ragam macamnya. Mengacu di suatu model bahan ajar, pendidik memiliki peranan sebagai kontrolling serta berperan sebagai penyedia jasa fasilitas(fasilitator), akan tetapi di suatu model tertentu, pendidik memiliki peranan sebagai sumber gagasan dan pengalaman, ilmuu pengetahuan, sebagai pengarah, dan lain-lain. Ketiga; Principles of reaction.
Prinsip reaksi yang menunjukkan bagaimana dosen/guru memberikan sebuah bimbingan dan arahan kepada anak didiknya serta bagaimana pula si pendidik memberikan tanggapan terhadap suatu hal yang dikerjakan oleh siswa/anak didiknya. Keempat; Support system, Sistem pendukung yang menunjukkan segala sarana, bahan, dan alat yang dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan menggunakan model tersebut. Kelima; Instructionaland nurturant effects. Dampak intruksional yakni sebuah impact belajar yang didapatkan secara langsung berpatokan pada visi yang telah dicantumkan (instructionaleffects) serta impact pembelajaran di outdoor yang telah diputuskan disebut dengan dampak penyerta (nurturan effects).
4) Ciri-ciri
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. ciriciri (karakteristik) tersebut antara lain: a) Rasional teoretik yang logis, dirancang dari para penyusun dan pengembangnya, b) Dasar pijakan terkait suatu hal apa dan bagaimana serta metode peserta didik bisa efektif menerima pelajaran (hal yang ingin pembelajaran akan capai atau akan dituju). c) Tingkah laku mengajar-pelajar yang diharapkan mampu menyukseskan suatu model pembelajaran yang menjadi target dan sasaran pada awal sebelumnya. d) Suasana pembelajaran yang dibutuhkan sebagai sarana menciptakan pembelajaran yang interaktif dan menarik.