Well, cukup baik. Setidaknya, dia mau mengakui aku sebagai teman. Dalam hitungan detik, ia melangkah pergi dari hadapanku tanpa pamit. Setelah ini, dia pasti mengira bahwa aku baru saja menembaknya. Â
Kerja bagus Luna! Mulai detik ini kamu harus menjaga jarak dengannya.
Cinta Pertama
Semester satu berlalu dengan tanpa menyisakan kesan baik. Setelah libur panjang, berbagai jenis kompetisi pun diselenggarakan, salah satunya perlombaan Sastra Inggris. Aku tertarik untuk mengikuti kompetisi tersebut dan akhirnya mendaftarkan diri untuk bergabung dengan Grup Drama Bahasa Inggris.Â
Bisa dibilang ini adalah sejarah bangkitnya English Club karena melalui kompetisi itu, Grup drama kami berhasil membawa pulang piala kejuaraan. Rasanya sungguh membanggakan!
Tentu saja English Club adalah cinta pertamaku di SMA, sebelum akhirnya seseorang singgah dan menjadi cinta kedua.
"Masa sih kamu gak laku, Lun?!" celetuk Wati.
Mataku spontan melotot, mendengar ucapannya itu.
"Aku punya prioritas lain" Â tegasku.
"Ya bukan berarti kamu gak deket sama siapa-siapa.." suaranya berubah lembut.
Tiba-tiba saja bayangan Aidan terlintas di pikiranku. Aku bergidik ngeri.Â