Mohon tunggu...
Wanda Nuriza
Wanda Nuriza Mohon Tunggu... Lainnya - A student at Politeknik Negeri Bandung

Gadis simple yang hidupnya enjoy dan suka ngehalu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gadis di Ujung Penantian

25 Februari 2020   21:00 Diperbarui: 13 September 2020   07:49 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hari pertama masih dalam tahap ringan. Hipotesisku, hari esok dan seterusnya tak akan berjalan semudah ini.


3 bulan kemudian, pap tugas mulai berhamburan. Beberapa teman sekelasku pun mulai unjuk gigi dengan potensi yang mereka miliki. Namun, ada satu cowok yang menarik perhatianku.


"Ada yang bisa menjawab?"


"Saya Pak!" seru Aidan.


Lagi-lagi cowok itu yang angkat tangan. Wataknya pendiam bahkan nyaris tak pernah mengobrol denganku kecuali via chat. Karena penasaran, akupun memberanikan diri untuk berkomunikasi secara langsung dengannya saat jam istirahat.


"Aidan! Aku mau bicara!"


Ia berbalik menghampiri lalu menatap aneh padaku, mungkin dia juga merasa agak canggung untuk berbicara empat mata seperti ini.


Sekarang kami saling berhadapan. Apalagi yang kutunggu?


"Kamu anggap aku apa?"


Hah? Aku ngomong apa sih? Jelas dia tidak akan paham apa yang kumaksud. Tapi Aidan nekat juga menjawab dengan nada datar,


"90% teman, sisanya biasa aja"  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun