"Selamat tinggal."
Aku menggigit bibir dan langsung memutus kontak mata dengannya. Tentu saja aku bangga mendengar ia lolos seleksi. Maksudku, bukan seleksi masuk perguruan tinggi negeri tapi..Â
"Aku mau pulang" pintaku.Â
"Ayo, kuantar sampai Rumah"Â
Suara keramaian pun mulai memudar, mengisyaratkan bahwa senja akan segera tiba.
Setelah kembali ke rumah, aku merasa agak aneh. Seperti ada sesuatu yang tertinggal.
Sekarang apa yang seharusnya kulakukan selama ia tak ada? Tentu saja beraktivitas seperti biasanya.
September,
Oktober,
November,
Desember.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!