saya pun coba untuk bertanya agar cerita tidak menggantung "terus mba nita jadi nikah sama ardi?"
"iyah, laki - laki yang sudah saya pacari sejak di bangku kelas 3 SMA itu, berani untuk menikahi, orang tuanya setuju, dan warung ini adalah salah satu warisan dari ardi".
"terus mas ardi kemana sekarang, belum pulang sedang kerja ?"Â tanya kate.
nita kembali melanjutkan ceritanya " meski kita sudah menikah, baru berjalan rumah tangga selama 6 bulan, ibu ardi tidak setuju  atas pernikahan muda dengan saya, keinginan ibu ardi berngkat ke luar negeri terlebih dahulu. dengan paksaan orang tua ardi tidak bisa tahan dengan tekanan, ardi pun berangkat ke luar negeri".
"enak dong suami mba nita di luar negeri, tinggal duduk nerima gaji." mulut bayu menggangu cerita nita.
"engga mas, ardi menceraikan saya, dengan bantuan pengacara dan kekuataan ibu, ardi menceraikan saya dari luar negeri". kata nitaÂ
"yang sabar ya mba nita, ini jadi pembelajaraan kita yang beruntung masih bisa kuliah sampai dengan KKN" ucap saya menenangkan  mba nita.
"maaf juga perilaku teman - teman saya lancang sudah nanna kepribadian mba nita membuat mba nita harus mengenang masa lalu yang pahit."Â ucap saya.
tiba - tiba marwiyah dan wulan datang, "eh kalian bertiga ngapain di sini" tanya marwiyah
"biasa mar, ngopi sambil cerita - cerita pengalaman hidup dengan mba nita"Â ucap kate.
"iya sudah aku masuk dulu ganti pakaian, engga enak masih pake mukeunah" jawab marwiyah.