Mohon tunggu...
Wamin
Wamin Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis Sosial

Moto Hadapi, Hayati, Nikmati Tim Kreatif KARTA AYU TV, Specialist cioywritting, Digital Marketing, pegiat media sosial, Organisatoris

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

KKN Fenomena RCTI (Rangda Cilik Turunan Indramayu)

7 Januari 2025   22:35 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok KKN Drunten Wetan Sumber : Arsip Pribadi

"iya sudah bu kami pamit dulu, nanti ke sini lagi" kami pun berpamitan bersalam, saat hendak mencium tangan ibu itu menolaknya.

Tanpa pikir panjang kita kembali ke posko, mencertiakan kepada teman yang lainnya, bahwa pemilik warung itu masih terlihat muda dan cantik.

Tidak terasa perbincangan kelompok setelah memebrsihkan posko, mengatur jadwal memasak, dan menyiapkan berkas - berkas untuk diberikan ke kepala desa sudah siap semuanya waktu sudah sore, sebentar lagi matahari akan tenggelam.

Seperti biasa kerjaan anak laki - laki kalau di dalem sudah siap semua, menyiapkan secangkir kopi, duduk di teras, sambil bermain gitar. gitar ku petik, lagu kunyanyikan, sambil menyeruput segelas kopi "srupppppppt ah".

Membayangkan wajah ibu - ibu yang saya temui, sambil melihat ke warung itu, karena jaraknya tidak jauh.  

Tiba - tiba ibu warung itu keluar dengan sapu ditanganya, kerjaan sehari -hari para ibu - ibu du desa. terlihat setelah dia menyapu, duduk di kursi depan, terlihat wajahnya murung dari nkejauhan memikirkan sesuatu yang sudah hilang.

Dari Posko bersama anak - anak tatapan kita semua tertuju pada permpuan yang duduk di depan teras. gitar berhenti, salah satu teman nyeletuk " masa ada ya wanita cantik hidup di desa memiliki warung, tidurnya sendirian" terdengar dari mulutnya.

Banyu yang mulutnya agak seperti perempuan menjawab "mungkin dia janda"

"hustttt jangan suzon dulu, siapa tau dia yatim piatu" ucap saya membantah.

Kate dari dalem posko keluar, "woyyy pada ngeliatin apa?, serius amat sih." suaranya yang keras membuat kita kaget, dan ibu warung pun mendengar melihat ke arah kita.

"yihhh berisik"  suaara bayu menenangkan kate sambil memegang kepalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun