Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 60. Mimpi Seorang Biksuni

8 Desember 2024   18:19 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:55 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Enam lelaki itu tertawa terbahak-bahak bersama. Kaki mereka lantas bergerak mendekati biksuni itu. Namun wanita cantik itu masih terlihat tenang dalam duduk silanya.

Ketika jarak mereka sudah semakin dekat, seperti telah berjanji dua orang melompat hendak menangkap lengan kanan dan kiri wanita  cantik itu. Namun ternyata mereka menangkap angin  ruang kosong.

Wanita itu tiba-tiba tubuhnya terlontar ke belakang, berjumpalitan memutar  di udara dengan indahnya. Ketika dua kakinya menapak di batang pohon beringin, ia tekuk kedua lututnya, dengan sedikit hentakan dengan memanfaatkan batang itu sebagai tumpuan, ia lontarkan tubuhya ke depan laksana tupai terbang melewati kepala lawannya. Ia jatuh ditanah pada punggungnya, kemudian menggelindingkan tubuhnya, lantas melompat berdiri tegak pada kedua kakinya.

Keenam orang itu serentak membalikkan badan. Sama sekali mereka tak menduga, wanita cantik calon mangsa mereka ternyata memiliki ilmu kanuragan yang tinggi. Dalam waktu singkat, dengan gerakan cepat dan indah, dapat melepaskan  diri dari kepungan mereka. Tanpa ragu mereka mencabut parang dari selongsong yang menggantung di pinggang.

Ketika salah seorang lelaki itu melompat maju menusukkan parangnya kedada wanita lawannya, lelaki tersebut terkejut sembari mendongakkan kepala. Sebuah lecutan benda lentur menghantam bibirnya. Ia balik melompat mundur, lidahnya mengecap rasa asin cairan dibibirnya. Tangannya  spontan bergerak mengusap, cairan merah nampak menghiasi telapaknya.

Ia tatap  wanita itu dengan mata menyala. Nampak sebuah sabuk kulit terpegang pada pangkalnya di tangan  wanita itu. Seulas senyum menghias bibirnya yang tipis.

"Bedebah. Wanita iblis."  Makinya.

"Kalianlah, lelaki berhati binatang. Nafsu kalian gampang menggelegak melihat wanita yang kau pikir bisa jadi mangsa. Kau menghina harkat dan martabatku sebagai makluk mulia. Majulah. Aku tak gentar melawan kalian." Jawab wanita itu tenang.

Demikianlah,  sebentar kemudian  terjadi sebuah pertempuran yang dahsyat. Seorang wanita biksuni pemuka agama Budha melawan enam prajurit Lhodoyong yang sengaja menunda pulang dan memisahkann diri dari rombongan pasukannya.

Meski dari jumlah nampak  tak seimbang, namun wanita itu ternyata gesit dan lincah, mampu memberikan perlawanan yang sepadan. Otaknyapun cerdas memanfaatkan berbagai pohon perdu di sekitar pohon  beringin tua itu. 

Saat terbuka kesempatan tubuhnya terlontar dengan capat mengirim serangan-serangan berbahaya atas lawan-lawannya. Ujung sabuknya yang terbungkus logam tajam berulang kali menerobos pertahanaan musuh, seperti ujung pedang membelah kulit lawan-lawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun