"Sari, kenapa kau menyerangku ?" Teriak Sembada.
"Kau pembohong. Tiga kali kau aku tanya, tiga kali juga kau bohongi aku. Kau bukan anak Mbok Darmi."
"Sudah-sudah, aku minta maaf, hentikan seranganmu" pinta Sembada.
"Tiada maaf bagimu." Kata Sekar Sari.
Gadis itu dengan sengit dan penuh amarah terus menyerang Sembada. Seperti air bah pukulan dan tendangan membanjiri pemuda itu.
Penonton amatlah heran dengan kejadian itu. Mereka tidak tahu duduk persoalannya, kenapa Sekar Sari terkesan amat marah dengan Sembada.Â
Namun karena pertempuran itu amatlah sengitnya mereka sangat tertarik. Merekapun lantas bersorak-sorak gembira.
"Terus Sekar Sari. Serang !!!" Teriak sebagian penonton.
"Balas Sembada. Jangan menghindar terus." Teriak yang lain.
Tidak ada pilihan bagi Sembada, ia harus menghindar dari tempat itu. Membalas serangan sama sekali tak terlintas dalam pikirannya.Â
Sekar Sari perasaannya tengah meluap, untuk melampiaskan kejengkelan dalam hatinya@. Pasti hati yang marah itu sulit diredakan dalam waktu singkat.