Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 38 Salah Paham (Cersil STN)

14 Juli 2024   09:50 Diperbarui: 15 Juli 2024   10:47 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ia tidak ingin pengalaman asmaranya yang gagal terulang pada dirimu. Kata ki demang, Nyai Rukmini itu dulu pasangan ideal Ki Kidang Gumelar. Saat muda mereka selalu bersama. Namun entah apa sebabnya mereka batal jadi suami isteri. Itu keterangan dari ki demang Sentika."

"Oooh begitu ceritanya Mbok Ayu. Makanya setelah bertemu kembali seolah merekapun tak mau berpisah. Bahkan Ki Ardi mengantar guru ke padepokannya di lereng gunung Arjuna."

"Ternyata, meski sudah tua hati mereka tetap sama. Masih ingin pula bercinta seperti yang muda-muda."

Keduanya lantas tertawa bersama-sama.

Pagi di esok harinya, ki demang Sentika memanggil Handaka dan Sekar Sari, untuk diajak berbicara. Bersama Sekar Arum mereka duduk di atas tikar putih yang tergelar di balai kademangan.

"Kalian aku minta untuk segera menemui Sembada. Jika ada persoalan di antara kalian segera selesaikan. Aku tidak ingin ada perselisihan lagi antara kalian  dengan Sembada seperti dulu, antara Handaka dan Sembada, serta semalam antara Sekar Sari dan Sembada. 

Jangan sampai masalah ini mengganggu persiapan kita menghadapi pasukan golongan hitam yang akan menyerbu kademangan Maja dhuwur." Kata ki demang.

"Baik ayah. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, jika Sembada pulang dari tugas yang diembannya, aku akan menemuinya untuk minta maaf. Dengan sembrono dulu aku telah menuduhnya bersekongkol dengan Gagak Ijo tanpa bukti yang bisa dipertanggung jawabkan." Kata Handaka.

"Syukurlah jika kau memang telah menyadari kesalahanmu." jawab ki demang atas pernyataan anak tunggalnya.

"Aku juga begitu, ayah. Aku menyesal telah menyerang dia karena hatiku kesal padanya. Ia telah membohongiku selama ini. Mengaku sebagai anak sulung Mbok Darmi." Kata Sekar Sari.

"Tentu dia punya alasan tidak berterus terang padamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun